Bahagia yang Tertahan
Saat kumulai menulis ini, baru memasuki Syawal kelima. Saat rasanya lelah badanku belum hilang setelah aksi Palestina bersama Serikat Pengemudi Daring (Speed) empat hari setelah lebaran. Tepat di tengah malam sesampainya di rumah, masih menggunakan pakaian rapi dan kaoskaki, aku duduk sambil merasakan lelahnya tubuh di atas kasur menyandar tembok