Allah adalah sebaik-baik pembuat skenario dan manusia tinggal menjalankan sebaik-baik amanah yang telah disanggupi dan telah berucap ‘deal’ di lauhil mahfudz sana. Memang tak pernah secara sadar kita ketahui sejak kapan ber-ijab- qobul dengan Sang Maha Agung. Tetapi walau detik ini kita dilupakan oleh janji dengan Allah Dia tidak akan mempermainkan kebodohan kita terhadap janji yang telah Allah gariskan. Allah tidak akan berhianat kepada manusia walau ada saja manusia yang terkutuk karena mengingkari nikmat yang telah banyak dilimpahkan oleh-Nya. Bahkan Allah tak pernah bosan memberikan karunia kepada manusia sehingga tak terhitung seberapa banyak nikmat Allah yang telah diberikan dan tidak ada satupun nikmat dari-Nya yang pantas kita tidak syukuri (QS.Ar-Rahman:13)
Nikamt Allah niscaya air. Yang menjadi kebutuhan manusia banyak, banyak di mana-mana, asal manusianya yang mau mencari dan memiliki wadah agar tertampung. Semakin luas permukaan wadah maka semakin banyak pula air yang didapatkan. Begitulah umpama manusia yang memilki hati yang lapang, semakin banyak bersyukur semakin banyak pula nikamat yang Allah anugerahi terhadapnya.
Terlebih lagi pada bulan Ramadhan ini, begitu berlimpah Allah beri berkah untuk Sarah pribadi. Bagai mana allah membuat skenario yang telah dibuat sejak dahulu kala dan naskahnya baru saja Sarah ketahui akhir-akhir ini. Hampir saja putus asa dengan keadaan padahal Sarah belum menerima naskahNya.
Pernah Sarah frustasi memikirkan ke mana akan dilanjutkan menuntut ilmu? setelah lulus aliyah tidak ada pikiran untuk melanjutkan kerja, hanya kuliah. Putus harapan saat melihat sederet biaya kuliah berjajar banyak angka ‘nol’ sebagai buntut angka belasan bahkan puluhan. Ikhtiar beasiswa sudah dilakukan tetapi pesimis menghadang. Saat mendaftar SNMPTN tidak pernah terpikirkan akan mampu lolos sehingga dengan sigap Sarah mencari beasiswa masuk salah satu Akademik di Bogor yang merupakan semi pemerintahan. Mulai dari tes kesehatan dari rontgen, tes buta warna, kesehatan mata sudah dilakukan tinggal tes urine bahkan membuat SKCK. Dan kesemuanya itu bukan membutuhkan uang yang sedikit. Cari-cari info kuliah swasta, tapi disisi biaya yang menjadi penghalang. air mata deras terjatuh bukan berlinang tapi bahkan membanjiri pipi. Skenario Allah sering diberikan saat hambaNya sudah berusaha, umpanya sudah banting-tulang, sudah sakit-sakitan tapi bukan terlambat datang, hanya menguji manusia sejauh mana bertaqwa, begitulah.
Nah, Mei mungkin menjadi tanggal yang banyak ditunggu-tunggu bagi anak SMA (sederajat) karena hasil SNMPTN diumumkan pada hari itu tepatnya jam 5 sore. Tapi beda dengan Sarah. Sore itu Sarah pergi ke markas Pasar Sastra Leuwilang di ATC untunk mendatangi kelas melukis. Pulangnya buka laptop, pasang modem, buka Facebook dan lihat screenshoot teman yang lolos UIN Sunan kalijaga Yogya di prodi Matematika. Itu yang membuat berubah perasaanku selama ini yang dingin menjadi panas. Rasnya hati menjadi bergebu, pikiran semeraut, jantung berdebar kencang sekali. Search Pengumuman SNMPTN di Google, klik, masukan NISN, lalu tanggal lahir dan ENTER. Daaaaaaaaaaaaaan hasilnya adalah HIJAU. apa maksud warna hijau? di scroll sampai bawah dan tertulis bahwa Sarah lolos UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta prodi Pendidikan Kimia. Saat itu jantung yang awalnya berdebar kencang seketika berhenti sejenak, juga nafas terasa sesak. MasyaAllah.. Seketika Sarah dan Ummi menangis. Ummi menangis bahagia juga sedih karena mimikirkan biaya masuk kuliah. Laa haula walaa quwwata illa billaaah. “Allah memberikan jalan Sarah masuk UIN pasti Allah juga sudah mempersiapkan segalanya bahkan lebih dari biaya” itu keyakinan Sarah yang disodorkan pada Ummi. Malam itu menjadi malam mengharukan dan membingungkan.Ummi sudah berencana untuk pergi ke beberapa rumah untuk meminta bantuan. Slow but sure. Alhasil ada beberapa orang yang sangat berbaik hati yang menolong biaya masuk semester satu Sarah di UIN. Semoga Allah membalas kebaikan dengan pahala dan berkah yang berlipat ganda, aamiin.
Semua Sarah rasakan dengan mudah. Dari daftar ulang dan lain sebagainya. Itulah berkat rasa syukur, InsyaAllah. Tidak pernah alfa berdo’a setelah shalat usai, zikir ketika diam, menjadikan 2 waktu shalat menjadi rutinitas; tahajjud dan duha.
Dan hal yang menakjubkan dalam hidup Sarah. kelas 11 semester pertama menjadi ranking 1 Alhamdulillah, lalu semester 2 turun jadi ranking 2, turun yang bisa dibilang wajar. Kelas 12 semester pertaman anjloknya luar biasa, ini benar-benar teguran atas segala dosa-dosa sehingga menjadi benahan diri yang begitu menggugah, Sarah Rangking 7 subhanallaah.. alasannya adalah hafalan Al-Qur’an, padahal orang sukses itu jika gagal ya nyataakan dengan jujur memang gagal dan tidak memberikan alasan. Berarti sarah turun 5 peringkat dari kelas 11 semester 2. Di semester 2 kelas 12 menjadi hal yang tak terduga kembali, ini diluar nalar. Kembali menjadi ranking 1, Masyaallaah.. ini jauh lebih drastis dibanding ranking 2 turun ke ranking 7 yang hanya selisih 5 angka, tetapi ini dari ranking 7 ke ranking 1 yang selisih 6 angka dan meningkat. Itulah alasan betapa Sarah sangaaaaaaaat bersyukur. Selain menjadi ranking 1, Sarah juga bersyukur bagai mana Allah memberikan pelajaran yang sangat bermanfaat; betapa pentingnya bangkit dalam keterpurukan.
Terlintas dalam pikiran untuk melamar kerja ke suatu rumah makan di Leuwiliang. Lumayan untuk nambah-nambah biaya kuliah, rencananya dimulai kerja pada Ramadhan. Sudah mencoba melamar tetapi belum ada jawaban. duh, nyesek banget ya.coba kalau hal itu terjadi pada masalah percintaan, mungkin galau berat, terus bikin status di-PHP-in padahal sendirinya aja yang terlalu berharap *ups abaikan* haha. Di PHP-in sama kabar kerja awalnya menjadi masalah tapi lagi-lagi menunggu skenario Allah sebagai jawaban. Nah, sore setelah pembagian rapor salah satu guru di Mu’allimien menelpon Sarah, intinya beliau membutuhkan guru ngaji untuk anaknya. Mengajar selama Ramadhan. Dengan senang hati Sarah menerima tawaran itu. Dan jadwalnya setiap hari setelah Ashar. Setelah direnungkan lagi-lagi patut disyukuri. Bayangkan jika sarah kerja di warung makan bukanya setelah ashar hingga larut malam capenya kebayang, apalagi pas buka puasa pasti bakal rame dibanding mengajar ngaji hanya butuh satu jam setelah ashar, job ini lebih pas untuk Sarah juga berasa mnejadi manusia bermanfaat karena berbagi ilmu Al-Qur’an. masyaAllah. Alhamdulillaah..