Hallo, UINers!
Udah berapa hari nih, di desa, para pejuang KKN UIN 2018?
Aku dan teman-teman KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kelompok 132, Paku Jajar; Pasukan Akademis untuk Tajur Halang yang Jaya Raya (asek). Alhamdulillah sudah masuk lima hari.
Bu Murdiyah Hayati memberikan pesan untuk peserta KKN Paku Jajar agar dapat bersosialisasi di masyarakat dengan baik dan membantu program desa yang dapat diselaraskan dengan program KKN Paku Jajar.
“Diharapkan anak-anak dapat belajar problem sosial, pendidikan di masyarakat sehingga dapat memberi solusi. Minimal belajar untuk mengatasi problem yang kalian hadapi di masyarakat,” jelas Bu Murdiyah.
Penyampaian sambutan terakhir oleh Bapak Kepala Desa sekaligus pembukaan KKN yang disimbolisasi dengan pemotongan pita dan tumpeng.
Alhamdulillah, penyambutan yang hangat dari Kepala Desa dan masyarakat setempat. Kami dan masyarakat akan berkolaborasi pada setiap kegiatan Desa terutama dalam acara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Bapak Kepala Desa memberikan amanat untuk pesera KKN agar berhati-hati dengan pemuda desa yang bisa jadi ‘modus’ wkwkwkw (jangan serius-serius ngapa bacanya :D). Karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya banyak yang akhirnya cinlok sama warga Desa. bahkan nih, ya, anak pemiliki rumah yang kami tempati adalah ‘korban’ cinloknya (hahaha).
Buat teman-teman UIN seluruh Indonesia yang sedang mengabdi di masyarakat, mari kita jadikan KKN ini sebagai ibadah. Seperti yang dikatakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Jakarta, Kak Nabil Bintang kepada LDK Syahid bahwa KKN adalah ibadah.
Ia berharap agar peserta KKN UIN Jakarta dapat memberikan dampak yang baik untuk membangun fisik dan mental manusia yang ada di desa. Sehingga, mereka akan menanti kedatangan kita setelah kembali ke kampus.
“Ciumlah bawa rakyat agar kawan-kawan bisa merasakan dengan pikiran-pikiran kawan-kawan agar bisa keluar atas dasar permasalahan warga indonesia.”- Ahmad Nabil Bintang
Tunggu keseruan selanjutnya dari KKN Paku Jajar, ya! ^_^