Setelah
ketegangan menjadi mafia beswan hehe itu sungguh mempengaruhi semangatku.
Konten aku arsip karena insecure aja
gitu buka akun instagram pribadi. Ceklis biru di WhatsApp aku off dan
mengurangi balas chat orang.
ketegangan menjadi mafia beswan hehe itu sungguh mempengaruhi semangatku.
Konten aku arsip karena insecure aja
gitu buka akun instagram pribadi. Ceklis biru di WhatsApp aku off dan
mengurangi balas chat orang.
Wajar, ya karena
masih amatiran sebagai aktivis pengendalian tembakau (kalau yang aku cantumkan
di bio instagram, sih hehe). Aku stagnan banget, gak bikin konten lanjutan
padahal udah aku rencanain ada dua konten lagi. Semangatku hilang.
masih amatiran sebagai aktivis pengendalian tembakau (kalau yang aku cantumkan
di bio instagram, sih hehe). Aku stagnan banget, gak bikin konten lanjutan
padahal udah aku rencanain ada dua konten lagi. Semangatku hilang.
Tapi kesel aja
bawaannya kalau gak produktif bikin konten. Beberapa waktu aku nikmati dulu
kefuturan ini sebagai bahan evalusi. Aku mencari titik kekurangan dari konten,
bahkan niatnya.
bawaannya kalau gak produktif bikin konten. Beberapa waktu aku nikmati dulu
kefuturan ini sebagai bahan evalusi. Aku mencari titik kekurangan dari konten,
bahkan niatnya.
Satu tahun lalu,
saat Islamic Book Fair 2019 aku
membeli dua buku karya Pak Fuad Baradja. Judul pertama yang kubaca adalah ‘Love
Your Life’ tidak membutuhkan waktu banyak untuk dapat aku tamatkan. Tapi ada satu buku yang
lupa belum aku baca sama sekali. Masih tersimpan rapi di rak buku. Tertata di
antara buku-buku yang ukurannya jauh lebih besar.
saat Islamic Book Fair 2019 aku
membeli dua buku karya Pak Fuad Baradja. Judul pertama yang kubaca adalah ‘Love
Your Life’ tidak membutuhkan waktu banyak untuk dapat aku tamatkan. Tapi ada satu buku yang
lupa belum aku baca sama sekali. Masih tersimpan rapi di rak buku. Tertata di
antara buku-buku yang ukurannya jauh lebih besar.
Aku buka
lembaran pertamanya. Kuteruskan pada lembaran kedua, hingga lembaran testimoni
dari beberapa tokoh dan masyarakat. Aku tertegun pada satu testimoni yang
disampaikan Bapak Hanung Nugrahanto, penulis bidang politik sosial dan sejarah.
Pak Fuad baginya sangat konsisten berjuang sejak 2007 melalui tulisan-tulisan
edukatif di facebook. “saya kagum bahwa konsisten perjuangan Pak Fuad dalam
membangunkan kesadaran publik tentang bahaya merokok adalah bagian dari Public Health; Kesehatan Masyarakat.”
lembaran pertamanya. Kuteruskan pada lembaran kedua, hingga lembaran testimoni
dari beberapa tokoh dan masyarakat. Aku tertegun pada satu testimoni yang
disampaikan Bapak Hanung Nugrahanto, penulis bidang politik sosial dan sejarah.
Pak Fuad baginya sangat konsisten berjuang sejak 2007 melalui tulisan-tulisan
edukatif di facebook. “saya kagum bahwa konsisten perjuangan Pak Fuad dalam
membangunkan kesadaran publik tentang bahaya merokok adalah bagian dari Public Health; Kesehatan Masyarakat.”
Tentang
konsistensi perjuangan. Itu yang aku garis bawahi dan aku bold di dalam memori otakku. Memang tak mudah untuk konsisten.
Selalu ada cobaan ketika kita mau istikamah. Sebetulnya hambatannya ada pada
diri sendiri. Mau atau tidak melawan kefuturan.
konsistensi perjuangan. Itu yang aku garis bawahi dan aku bold di dalam memori otakku. Memang tak mudah untuk konsisten.
Selalu ada cobaan ketika kita mau istikamah. Sebetulnya hambatannya ada pada
diri sendiri. Mau atau tidak melawan kefuturan.
Lanjut lagi,
bagaimana mungkin kita akan berhenti sedangkan semakin gencar industri rokok
menargetkan teman-teman dan adik-adikku. Aku sudah memiliki dua konsep konten
setelah ini, namun aku tunda. Aku ingin memulai semangat baru melalui buku
‘Hari Gini Masih Merokok? Apa Kata Dunia?’ karya Pak Fuad Baradja.
bagaimana mungkin kita akan berhenti sedangkan semakin gencar industri rokok
menargetkan teman-teman dan adik-adikku. Aku sudah memiliki dua konsep konten
setelah ini, namun aku tunda. Aku ingin memulai semangat baru melalui buku
‘Hari Gini Masih Merokok? Apa Kata Dunia?’ karya Pak Fuad Baradja.
Kuncinya sih,
kita kembali merefleksikan alasan kuat kenapa harus tetap berupaya. Ada kisah
inspiratif yang datang dari Pak Fuad. Hal ini menjadi alasan beliau aktif pada
isu pengendalian tembakau hingga saat ini.
kita kembali merefleksikan alasan kuat kenapa harus tetap berupaya. Ada kisah
inspiratif yang datang dari Pak Fuad. Hal ini menjadi alasan beliau aktif pada
isu pengendalian tembakau hingga saat ini.
Tahun 1998
beliau membaca sebuah artikel di sebuah harian nasional. Di dalamnya terdapat
berita bahwa dana cukai yang diterima pemerintah sekitar 3,5 tiliun. Tidak ada
apa-apanya dibanding dengan biaya kesehatan yang harus ditanggung pemerintah
dan masyarakat untuk bisa mencapai empat kali lipatnya. Tulisan tersebut
mengusik hati beliau dan mendorongnya untuk menelusuri kebenaran sumber.
Beberapa hari setelah itu, beliau menemukan lokasi kantor Lembaga Menanggulangi
Masalah Merokok (LM-3), yang saat itu dipimpin oleh Ibu Ranie Singgih, sang
narasumber, dan sejak pekan berikutnya beliau aktif menggali informasi tentang
rokok dan permasalahannya dari sana.
beliau membaca sebuah artikel di sebuah harian nasional. Di dalamnya terdapat
berita bahwa dana cukai yang diterima pemerintah sekitar 3,5 tiliun. Tidak ada
apa-apanya dibanding dengan biaya kesehatan yang harus ditanggung pemerintah
dan masyarakat untuk bisa mencapai empat kali lipatnya. Tulisan tersebut
mengusik hati beliau dan mendorongnya untuk menelusuri kebenaran sumber.
Beberapa hari setelah itu, beliau menemukan lokasi kantor Lembaga Menanggulangi
Masalah Merokok (LM-3), yang saat itu dipimpin oleh Ibu Ranie Singgih, sang
narasumber, dan sejak pekan berikutnya beliau aktif menggali informasi tentang
rokok dan permasalahannya dari sana.
Semakin beliau
gali, semakin tidak percaya bahwa ternyata masalah rokok tidak hanya seputar
masalah kanker, serangan jantung, ataupun impotensi, tetapi jauh lebih serius,
yaitu masalah masa depan bangsa
Indonesia. “itu semua memang harus dipahami bila ingin berpartisipasi aktif
dalam penyelematan bangsa dari serakahnya industri rokok.”
gali, semakin tidak percaya bahwa ternyata masalah rokok tidak hanya seputar
masalah kanker, serangan jantung, ataupun impotensi, tetapi jauh lebih serius,
yaitu masalah masa depan bangsa
Indonesia. “itu semua memang harus dipahami bila ingin berpartisipasi aktif
dalam penyelematan bangsa dari serakahnya industri rokok.”
Digali dan coba
kembali bertanya pada diri. Tujuan me lakukan ini semua karena apa? Maka
temuilah titik semangatnya lagi. Jangan menunda jika sudah ada ide. Tuangkan
dan niatkan untuk kebaikan. Terakhir, pesan dari Pak Fuad, “Jangan menunda melakukan
kebaikan ini, karena industri tidak pernah memnunda kepentingan bisnisnya.”
kembali bertanya pada diri. Tujuan me lakukan ini semua karena apa? Maka
temuilah titik semangatnya lagi. Jangan menunda jika sudah ada ide. Tuangkan
dan niatkan untuk kebaikan. Terakhir, pesan dari Pak Fuad, “Jangan menunda melakukan
kebaikan ini, karena industri tidak pernah memnunda kepentingan bisnisnya.”