Kasih Proposal ke Allah

Aku terlalu sering bergantung pada manusia, ternyata.
sehingga banyak sekali kesakitan hati yang aku rasakan.
Hanya secarik cerita hati. Padahal tanpa diceritakan, Allah
sudah mengerti.
Sedang manusia yang kita bergantung padanya hanya mampu
mendengar dan memerikan solusi. Tapi, selebihnya adalah Allah yang memberikan
jalan keluar.
Allah sudah kasih manusia petunjuk.
Ibarat meminta donasi ke Allah, Allah sudah kasih bocoran
bagaimana agar proposal kita ‘cair’.
Ada di dalam Alquran.
Ketika kita mengharapkan kebahagiaan, manusia berikan proposal
dengan cara yang tertera di dalam Alquran surat Ali Imran ayat 139. “Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.
Seharusnya, memang orang-orang yang beriman dijauhkan dari rasa
sedih jika mampu menjaga dan mempertangguh keimanan.
Seperti kisah nabi Yusuf yang dipenjara karena fitnah Zulaikha.
Karena keimanan Nabi Yusuf, ia terhindar dari kesedihan. Walaupun hidupnya
secara kesat mata tidak bahagia, hakikatnya hatinya teguh, perkasa, dan optimis
akan pertolongan Allah.
“Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara leih aku sukai daripada
memenuhin ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau hindarkan dari padaku tipu
daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan
tentulan aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS. Yusuf: 33).
Jadi, proposal yang harus kita buat adalah dengan cara
meneguhkan iman, sehingga kesedihan tidak bersarang di dalam diri kita.

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}

Share the Post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Bahagia yang Tertahan

Saat kumulai menulis ini, baru memasuki Syawal kelima. Saat rasanya lelah badanku belum hilang setelah aksi Palestina bersama Serikat Pengemudi Daring (Speed) empat hari setelah

Read More »