Assalamu’alaikum, teman-teman yang setia baca blog Sarahmotiva! 😝
Bagaimana kabar kalian saat membaca postingan ini? Semoga dalam keadaan sehat dan selalu sehat ya. Aamiin.
Pada kesempatan kali ini, aku akan menceritakan kenangan selama mengikuti Training For Trainer Pusat Komunikasi Nasional Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Indonesia (Puskomnas FSLDK Indonesia) yang diselenggarakan di Masjid Al-Huriyyah Institut Pertanian Bogor. Alhamdulillah, aku dan beberapa Kakak tingkat dan teman pengurus Lembaga Dakwah Kampus Syahid (LDk Syahid) menjadi delegasi Pusat Komunikasi Daerah Banten (Puskomda Banten) Zona 4.
Acara yang luar biasa sekali bagiku, karena bisa bertemu dengan para pejuang dakwah di berbagai daerah; dari Bandung, Cirebon, hingga Kalimantan. Selain itu, dapat belajar banyak hal dari pengalaman-penglaman dari banyak Lembaga Dakwah Kampus. Dan yang menakjubkan selama aku berada di Masjid Al-Huriyyah adalah, lingkungan yang dibangun oleh DKM Masjid Al-Huriyyah dan teman-teman LDK Al-Huriyyah yang sangat Islami. Bisa dikatakan, bahwa Al-Huriyyah menjadi pusat peradaban Islam Kampus yang di dalamnya terdapat kegaiatn-kegiatan positif dan selalu ramai dengan lingkaran-lingkaran dan diperdengarkannya ayat-ayat Allah.
Acara TFT ini dihadiri oleh Kakak-kakak Puskomnas yang merupakan mahasiswa dari Universitas Indonesia. Lagi-lagi aku terkagum-kagum dengan mereka. Selain Kak Fahrudin Alwi sebagai ketua Puskomnas, juga kakak-kakak lainnya yang mengisi acara TFT yang sangat memotivasi. Pada pembukaan TFT, Kak Fahrudi Alwi menyampaikan sambutan yang membakar semangat. Jelas, ini pertama kalinya aku melihat secara langsung ketua Puskomnas. “Luruskan niat dalam mengikuti TFT. Kita di sini
bersama-sama menyampaikan misi besar untuk mencetak kader terbaik,
memiliki militansi yang luar biasa!” ucapnya Kak Fahrudin Alwi dalam sambutanny.
“Agenda TFT adalah ikhtiar untuk mencapai misi besar. Sehingga ketika
misi besar tersebut tercapai, adanya peningkatan kader FSLDK
se-Indonesia.”- Kak Fahrudin Alwi
TFT kali ini, adalah TFT yang berbeda dari sebelumnya. Baru saat ini dibagi berdasarkan wilayah, karena sebelumnya TFT diselenggarakan secara bersamaan seluruh Indonesia sehingga dirasa tidak efektif dan sulitnya kontrol dari tiap Puskomda. Oleh sebab itu, TFT kali ini Kak Fahrudin Alwi memiliki harapan outcome yang baik dari masing-masing Puskomda. “Antum hadir di sini bukan sekedar untuk mendapatkan materi dan semangat.
Tetapi, training ini berupaya merubah dan mengupdgrade teman-teman
untuk LDK maisng-masing wilayah. Sehingga harus ada perubahan dalam diri
teman-teman” ujar Kak Fahrudin Alwi.
Materi yang didapatkan pada TFT pun sangat luar biasa dan dari orang-orang luar biasa tentunya. Materi pertama mengenai Leadership Training oleh Ustadz Banyu.
“Kalian adalah anak muda yang ingin mengenalkan dan memenangkan Islam.
Akan mengisi ruang besar pada masalah yang banyak di mana pun kalian
berada.” – Ustadz Banyu
Selanjutnya Kak Fahrudin Alwi berbicara mengenai Afiliasi Organisasi. Ia menyampaikan bagaimana seorang aktivis dakwah harus memiliki kepribadian yang baik, dan itu dilihat dari manajemen waktu. “Aktivis dakwah harus memiliki keteraturan waktu. Hidupnya harus
teratur. Karena pekerjaan yang Allah berikan lebih banyak dari waktu
yang Allah kasih” jelasnya.Ia pun memotivasi kami agar tetap semangat dalam menjalani dakwah di kampus, karena dakwah kampus adalah gerbang yang mengantarkan pada kebernaian seseorang untuk menjalani dakwah masyarakat yang lebih menantang.
“Dakwah kampus memiliki potensi besar yang mengantarkan pada fase dakwah masyarakat.” – Kak Fahrudin Alwi
Seperti yang aku jelaskan diawal, bahwa Kakak-Kakak dari Puskomnas adalah orang-orang luar biasa. Kak Yanis, ia salah satu murid di Rumah Kepemimpinan yang saat ini menjadi ketua Komisi B Puskomnas. Disela materi, Kak Yanis membakar semangat dengan menyampaikan brain storming. Setiap ucapannya memberikan energi positif sehingga menyadarkanku bahwa sebagai aktivis dakwah harus memiliki pemikiran yang luas, ide-ide besar, dan karya yang luar biasa. Karena Lembaga Dakwah Kampus bukan hanya di masing-masing daerah kita saja, namun di seluruh Indonesia, di seluruh dunia! “Sudahkah kita meningkatkan potensi diri untuk dakwah yang meluas?” pertanyaan yang dilontarkan Kak Yanis.
“LDK meng-Indonesia, FLSDK mendunia”
(Aaaak, nulis artikel ini jadi keingetan pas acaranya! beneran keren banget! susah move on! kok lebay, ya?)😆
Materi-materi selanjutnya juga gak kalah keren! Logycal Framework Analysis yang disampaikan oleh Kak Adlul Hamidi Zalnur, Eksekutif Pusat Rumah Kepemimpinan yang membahas mengenai strategi mencapai outcome setelah acara Trainig For Trainer selesai sehingga peserta TFT mampu meningkatkan level LDKnya masing-masing.
Nah, di TFT ini terdapat Focus Group Discussion, lho! Setelah FGD ini, semangatnya makin-makin-makin-makin- nambah banget! FGD dibagi kelompok berdasarkan fokus peserta sesuai dengan posisi amanahnya di FSLDK dan LDK. Aku bagian dari komisi D, yaitu Humas dan Media. Kelompok Humas dan Media di mentori oleh Kak Ammar Yasir Jayyid, dari Komisi D Puskomnas. Well, dia sangat inspiratif! Ia menceritakan pengalamannya sejak di LDK Salam UI dan Puskomnas saat ini. (Buat temen-temen yang mau tau apa aja, sih hasil FGD Komisi D? kalian bisa baca di artikelnya di sini).
Dan terakhir, setelah FGD aku dan seluruh peserta menyampaikan hasilnya pada agenda Micro Teaching yang dikembalikan pada kelompok (Komisi). Setiap orang menyampaikan apa saja hasil yang didapatkan, setelah itu dinilai oleh teman-teman satu kelompok dan diberikan komentar. Pada sesi ini, aku sangat memanfaatkan sekali. Karena, aku lebih bisa mengetahui sejauh mana pengetahuanku mengenai media yang saat ini sedang dijalani sebagai amanah di LDK.