Kisahku dengan Mu, Mereka, dan Kalian

 Assalamu’alaikum.Semoga Allah limpahkan Keselematan untuk kita semua ya Ikhwah. Segala puji hanya teruntuk Allah SWT yang tak pernah alfa mencurahkan kasih sayangNya, yang begitu dalam dan luas. Hanya saja kita sebagai manusia terkadang tidak menyadari hal tersebut karena mata hati yang menciut diakibatkan sifat buruk, juga karena bathin kita bernanah karena penuh dengan prasangka fitnah. Na’udzubillahi min dzaalik. Ikhwah, betapapun kita banyak berbuat dosa, yang setiap setelah shalat berdo’a memohon ampun lalu setelah itu kita bermaksiat lantas memohon ampun lagi kepada Allah lalu setelah shalat berdosa lagi, begitu seterusnya. Tetapi Allah masih selalu terus menerus memberikan waktu, memberikan kesempatan kepada kita untuk membenah diri. Yang ditakutkan adalah saat kita sudah sampai pada final kehidupan, yaitu kematian. Bukankah kita merindukan surga, ikhwah? kita ingin pergi ke tempat sebaik-baik kembali, bukan? Pertanyaan yang tak perlu untuk dilontarkan. Karena semua umat manusia menginginkan surga.

Yang di atas hanyalah pengantar dari ane, selanjutnya ane mau bercerita, entah ini realita dari kisah ane atau bukan, yang jelas ane sendiri merasakan beribu rasa yang tdak bisa ane lukiskan. Ini tentang antum semua. Yang menjalin kisah kasih dakwah dalam Tarbiyah Islamiyah menuju Jannah. 

Lembaga Dakwah Kampus mengalihkan dunia ane. Sebelumnya ane merasa hidup ko gini-gini aja, apa lagi dalam berinteraksi dengan orang lain. Ada perasaan jenuh, apa ya nama rasanya, hingga ane aja gak bisa buat mengungkapkannya. Ane merasa hati ko kotor terus, apalagi dalam ikatan ukhuwah, bikin hubungan persaudaraannya biasa biasa saja. Alhasil saat ane berada pada puncaknya perasaan itu ane ceritakan ke Ummi, dan memang Ummi yang ngasih solusi untuk terus mengikuti langkah dakwah bersama saudara-saudara di LDK, juga karena ummi sudah lebih memahami Tarbiyah Islamiyah itu penting.

Awalnya ane ikut mentoring, disatukan dengan kawan-kawan yang berbeda latar belakang dan jurusan. Ane merasa banyak penglaman dan juga pelajaran yang bisa diambil dari masing-masing mereka. Jelas, mereka adalah saudara ane dalam lingkar Al-Miftah (nama mentoring). Lalu mengikuti LKDI (Latihan Kader Dakwah Istimewa) dimana acara ini ajang ta’aruf dengan anggota keluarga komda. Seperti biasa acara pelatihan-pelatihan yang berisikan materi-materi, tapi ada hal yang lebih penting dari sekedar materi, yang ane rasakan sendiri betapa itu merupakan pelajaran berharga. Ibaratnya kalau materi itu bisa lupa kecuali kalau melihat kembali tulisan, really ini berguna. Pelajaran perlakuan kita terhadap saudara, bagaimana interaksi dengan ikhwan, mengisi kekosongan dengan memperbanyak zikrullah dengan tilawah dan beristighfar. Memang hal-hal tersebut tidak diagendakan dalam jadwal acara tetapi itu berjalan dengan semestinya tanpa perencanaan.

Awalnya magang di Komda (komisariat dakwah), mengikuti kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh kakak Forkat (forum angkatan), dari situlah mulai terasa persaudaraan yang merapatkan ukhuwah. Belajar dan belajar untuk memperbaiki diri. Dari LDK ane menemukan arti ukhuwah yang sesungguhnya walaupun ane belum bisa mengaplikasikan sepenuhnya.

Beribadah itu memang melelahkan tapi jangan dirasakan, nikmati saja, nanti kita akan rasakan manisnya. Berdakwah adalah ibadah. Mendakwahi diri sendiri sebelum ke orang lain. Dakwah kepada diri sendiri juga melelahkan. Udah tau salah tapi masih aja ane lakuin. Kalau mau dakwah ke orang lain untuk melakukan kebaikan juga diiringi dengan langkah kita memperbaiki ibadah ritual dan muamalah. Amalan yaumiyyahnya bagai mana? Terutama dalam amlan sunnah seperti tahajjud. Tahajjud merupakan perisai seorang aktivis dakwah. Baca dalam satu artikel, bahwasannya Tariqot memang tidak ada, jikapun ada tariqot tertinggi adalah seseorang yang tak pernah putus berdiri di sepertiga malam. Pelajaran yang berharga dari cuplikan salah atu artikel yang ane baca, bahwasannya Tahajjud memang penting dilakukan untuk mendekatkan diri pada Allah, karena saat itulah Allah lihat kesungguhan kita bangun berat disepertiga malam lantas berdo’a dan bermuhasabah diri. 

Multi amanah. Siapa bilang amanah itu ringan? tidak ada yang berani mengatakannya. Siapa bilang amanah itu berat? mmmm.. mari kita pikirkan kembali. Amanah itu memang suatu hal yang harus dijaga dengan baik. Saat itu ane berada pada dua amanah.Tentunya amanah dakwah. Innalillahi pada kepengurusan komda (setelah ane magang) diberikan amanah menjadi Koordinator Akhwat PO&K (divisi saat ane magang). Di
HMPS Pendidikan Kimia diamanahkan menjadi anggota Departemen Agama Islam. Dakwah dijurusan mungkin menjadi rintangan yang besar buat ane karena program-programnya harus bertujuan pada pengembangan akhlak Mahasiswa Pendidikan Kimia. Akhlak! Perlu digaris bawahi, dibold, bahkan itilaic. Dengan jumlah anggota dan ketua divisi yaitu empat orang saja. Akhlak menjadi subjek pertama dalam pergerakan ini.

Diliburan semester tiga barulah terasa bahwa multi amanah itu harus membagi pikiran. Saat posisi menjadi ketua pelaksana Rapat Kerja HMPS Pendidikan Kimia, saat harus berkoordinasi dengan koor ikhwan PO&K juga anggotanya. Saat ane harus pergi ke kampus mempersiapkan raker dan harus mengagendakan pertemuan PO&K. Saat semua itu dalam satu waktu. Semua menjadi nikmat. Liburan ini menjadi penuh makna. Dan ane tau, kondisi koordinator ikhwannyapun sibuk di HMPSnya. Kalau bukan karena dakwah karena apa lagi hingga saat ini berjalan beriringan? Sesungguhnya ane hanya mengharapkan kekuatan dari Allah sebagai sumber dari segala sumber. Sebagai Kekuatan dari segala kekuatan. Laahaula wa laa quwwata illa billah…Juga sebenarnya ane tidak perlu khawatir akan merasakan lelahnya amanah, karena ane yakin bahwa Allah mempersiapkan saudara-saudara yang mampu menguatkan, yang ada ketika kita memerlukan bantuan, bahkan mereka menawarkan sebelum ane meminta.

Karena di LDK adalah prioritas ane untuk berorganisasi. Hampir semua hal itu menyenangkan. Bukan hanya teman atau penglaman berorganisasi yang ane dapatkan. Lebih dari itu. Yaitu tentang ukhuwah islamiyah, tentang menjaga ruhiyah yang kesemuanya bertujuan untuk ridho Allah SWT.

Tidak semua orang baik harus ke LDK karena di LDK adalah tempat orang-orang yang berusaha menjadi baik bisa Istiqomah. Karena yang Istiqomah perlu penguatan dan penguatan itu ada pada LDK ❤

Teruslah bergerak, berkarya, bermanfaat. Karena kita tidak tahu amalan apa yang bisa membawa kita ke syurga Allah 🙂

Share the Post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Bahagia yang Tertahan

Saat kumulai menulis ini, baru memasuki Syawal kelima. Saat rasanya lelah badanku belum hilang setelah aksi Palestina bersama Serikat Pengemudi Daring (Speed) empat hari setelah

Read More »