Mahar dan Segala Cerita di Dalamnya

Kau tau Mahar?
Perhiasan yang diberikan seorang laki-laki kepada calon istrinya?
Itu gak salah. Tapi, yang aku maksud adalah Markaz Harakah atau disingkat Mahar.

Markaz Harakah?
Iya! Kantornya UKM LDK Syahid. Caileh kantor, sok serius amat ya.

Kalau ke Student Center di atas tribun ada banyak ruangan, itu punya anak-anak UKM. Salah satunya Lembaga Dakwah Kampus di lantai tiga sebelah kantor Pramuka. Bisa naik tangga tribun sebelah kanan, ya yang lebih dekat.

Aku bergabung di UKM LDK Syahid sejak semester dua. Jarang-jarang sih waktu di Fakultas ke Mahar. Tapi setelah di kepengurusan pusat sering banget ke mahar. Bukan cuma karena ada kerjaan aja misal ngedit buletin, tapi suka iseng buat sekedar nunggu syuro, numpang makan, ngaso, bahkan sampai tidur di mahar hehehe.

Tentunya, pegurus dan alumni LDK Syahid, mereka punya pengalaman unik dan kesan tersendiri di Mahar. Aku coba ajak mereka untuk mengenang Mahar. Ya, itung-itung biar kita sama-sama nostalgia. Harapannya sih bisa bahagia hehehe dan mengingatkan kembali berbagai momen indah bersama teman-teman seperjuangannya di Mahar. Uuuh so sweet! ๐Ÿ˜€

@ahmadbaydhowi7 : Potongan kecil surga di bumi, karena kalau masuk Mahar harus jaga sikap.

@diahimaa : Tempat ternyaman setelah kosan hehehe. Tempat istirahatnya anak-anak #TotalitasPerjuangan (#TotalitasPerjuangan adalah hastag kepengurusan LDK Syahid 22).

@_mzhape : Tempat bobo tanpa niat alias ketiduran kalau rapat kesorean. Apalagi kalau rapatnya abis kelas.

@nadaaprilia77 : Mahar itu tempat orang lain bisa mengenal orang tanpa melihat wajah. (FYI, Mahar itu ada hijabnya buat membatasi antara laki-laki dan perempuan. Jadi sangat meminimalisir pertemuan dengan lawan jenis)

@rauf_rev : Nginep di Mahar bahas nikah, ngegalau pas malam jumat nginep sama Bayu, eh dia nikah duluan. (Kak Bayu adalah Sekretaris Jendral LDK Syahid 21. Ia menikah saat masih memiliki amanah di LDK Syahid hehehe)

@amdhabiib : Tempat bolak-balik minta cap sama nungguin orang ambil cap. (Dia Sekretaris Jendral LDK Syahid 22. Ya kerjaannya di cariin buat dimintain cap. Kasian sih, dia. Waktu aku tanya gimana perasaannya sering mondar-mandir ambil cap dia balaes, “Boleh bilang hayati lelah, gak?” hahahaha terima kasih SEKJEN!)

@risnadwi : Mahar itu tempat berkeluh kesah. (Hahahaha Risna adalah anggota Biro Kestari. Biro Kestari itu bisa dibilang kuncennya Mahar. Mahar menjadi tanggung jawab sepenuhnya anak Kestari. Eh, maksudnya tanggung jawab bersama, kok hehehe. Cuma yang jadi empunya ya, mereka. Anak kestari itu kalau udah bawel ngingetin piket mahar grup suka sepi. Terus kalau ada orang yang berkunjung di Mahar bawa makanan lupa gak dibuang sendiri pasti di foto terus anak Kestari nanya, “Ini sampah siapa? Tolong kalau habis makan dirapihkan lagi!” udah serem kalau di caps lock hahaha.

@anufauziyyah : Mahar adalah dinding yang bersaksi ketika julidin orang. (Kalau udah kumpul di Mahar saking nyantainya suka khilaf! wkwkwkwk).

@azfizderkaizer : Mahar itu tempat aku bobo siang. Kita juga suka makan mie bareng, makan camilan-camilan coklat. Paling seru saat booming Clash of Clans. Beberapa anggota LDK Syahid bikin klan di gim tersebut. Saat kita melakukan Clan Wars (perang antar klan di gim CoC) biasanya ngatur strategi di Mahar. Oiya, nama klan kita waktu itu HAMAS.

@hasann_abd : Kesannya banyak, sih. Satu hal yang pasti, aku selalu ngerasa nyaman do something productive di Mahar. Buka Laptop buat ngerjain tugas sama ngedesain. Entah kenapa selalu ada inspirasi dan mood baru di Mahar.

@m.andinugraha : Mahar adalah istana kecil bagiku. Meski pun sederhana tapi di sana menyimpan seribu kisah indah dan cinta. Di mana aku dan teman-teman selalu berkunjung untuk silatirahmi dan beristirahat. Mahar bagaikan istana yang harus terjaga kebersihannya. Walau pun Mahar kecil, tetapi tetap menjadi tembok yang kokoh. (Andi hobinya berpuitis memang hahaha).

@tiasihin : Ternyata ngeprint di Mahar itu kudu mandiri. Kudu nyolok sendiri. Jangan kan nyolokin, nyari kabel rol sama terminal aja harus sendiri. Mana kabel rol kagak ada yang bener! Kabel rol pertama nyala, pas dicolok ke komputer kagak bisa. Kabel kedua kagak nyala sama sekali. Kabel rol yang ketiga pas dicolokin MELEDAK! Waktu Nilam laporan ke Rizaldi (Koor Biro Kestari);

Nilam: “Zal, meledak Zal”
Rizaldi:” Apanya yang meledak?”
Nilam: “Kablenya”
Rizaldi: “Terus ente pada gak papa kan?”
Nilam: “Angus kita”
Rizaldi: “Ubinnya gak papa kan? Ente mah gak papa angus, asal jangan ubinnya!”

@rifdahsy6 : Gak punya cerita seru atau menarik sih. Karena jarang banget ke Mahar. Tapi pertama kali ke Mahar pas semester tiga kaget karena ada hijabnya di dalam. Dikira ruangan biasa, tapi ternyata ‘wow’ sekali! Daebak lah pokoknya.

@annassabrina : Makasih, Indomie gorengnya aku makan. entah sisa acara apa. (Nah nah, jadi mahar seringnya jadi gudang isinya bekas perlatan acara-acara LDK termasuk sisa makanan hohoo).

Eh, ppsstttt!
Katanya pernah ada cerita horor lho di Mahar!

Sore itu ada seorang ikhwan di Mahar sedang asik main memain handphone-nya. Kemudian datang dua orang akhwat minta tolong diambilkan Bolt. Tapi, ikhwan ini membiarkan akhwat untuk mencari sendiri, dan ia menunggu di luar Mahar.

Kedua akhwat itu pun keluar. Saat si ikhwan membuka pintu, ternyata masih ada satu akhwat di dalam Mahar. Akhwat itu menggunakan rok hitam dan berjilbab lebar. Sekian lama si ikhwan menunggu sang akhwat keluar, akhirnya ikhwan tersebut membuka pintu kembali. Namun, untuk yang kedua kalinya ia tidak melihat sama sekali ada orang di dalam. Huehuehue.

Hahahaha kalian percaya gak? waktu aku tanya ke kakak alumni jawabannya, “Nggak, ah! Kebanyakan nonton film horor tuh dia mah!” duduudududuuuu~. Wallahu a’lam, yaa gengs ๐Ÿ˜€

Terima kasih yaa teman-teman udah mau sharing ke aku tentang cerita serunya di Mahar. Aku sangat terhibur wkwkwkwk. Jaga Mahar bae-bae! Mahar bukan tugas Kestari aja yaa hahaha.

Terima kasih Mahar dan beribu kisah kasihnya. Uhuy!

Share the Post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Bahagia yang Tertahan

Saat kumulai menulis ini, baru memasuki Syawal kelima. Saat rasanya lelah badanku belum hilang setelah aksi Palestina bersama Serikat Pengemudi Daring (Speed) empat hari setelah

Read More ยป