Assalamualaikum, teman-teman. Semoga saat membaca artikel ini sedang dalam keadaan sehat, ya.
Kita bicara tentang Tuhan, yuk! Bicara tentang konsep Tuhan. Eh, bukan bukan. Tuhan itu bukan konsep, apalagi hal empiris yang bisa diuji coba.
Dalam Islam kita mengenal Tauhid kan, ya. Nah, dalam tauhid Tuhan kita, Allah itu lebih jelas. Lebih masuk akal. Tidak ada tuhan pertama, kedua, ketiga. Karena agama Islam itu sangat padu, nggak dualis.
Setiap agama itu memang menganggap Tuhan beda-beda, tapi bukan berarti semua Tuhan itu sama atau menganggap benar.
Karena kan, ketika Issac Newton menemukan gaya gravitasi, bukan berarti penemuan yang baru. Ya, emang udah ada gaya gravitasi cuma baru dinamain aja sama manusia, gitu gak sih? Jadi ya jauh sebelum ilmuwan lahir Allah udah atur ini sedemikian rupa.
Nah, aku mau coba bahas beberapa Tuhan yang dikenal sama beberapa agama atau kepercayaan, ya. Biar kita sebagai umat muslim tuh merasa aman dan tentram punya Tuhan, Allah yang Esa, gak bikin pusing sama pertanyaan ‘Tuhan kamu itu gimana, sih?’.
Pertama, Dewa Zeus yang katanya dewa terkuat. Tapi, ya padahal Dewa Zeus ini adalah anak yang tidak diharapkan dari bapaknya. Kok bisa begitu? Mari kita mulai dongengnya. Tapi, gak sepanjang Ustaz Akmal yang hafal banget sama silsilah Dewa Zeus ya! Hehehe.
Jadi Koranos bapaknya Dewa Zeus itu gak mau disaingi kekuatannya sama siapapun. Terus, istrinya tuh melahirkan Zeus ini, tapi katanya anak yang dilahirkan itu tuh akan lebih kuat menandingi Koranus. Karena merasa insecure, Koranos berniat makan bayi Zeus, tapi yang dimakan ternyata batu. Jadi, Zeus ini terselamatkan.
Nah, Dewa Zeus ini juga menghadapi kasus yang sama kayak Bapaknya, Koranos. Cuma, kalau dia tuh pas ngerasa insecure karena akan lahir anak yang punya kekuatan lebih dari dia, Zeus malah makan istrinya, dengan keyakinan gak akan ada lagi perempuan yang melahirkan ansk dengan kekuatan yang melebihi dia. Please kalau dibayangin jijik banget gak sih.
Zeus ini punya banyak istri. Ada empat. Istri keempatnya sebelum nikah dia perkosa. Di luar pernikahan dia udah banyak menjalin hubungan sama perempuan. Dia pernah jatuh cinta sama Kakak perempuannya sendiri, tapi dia ditolak *aw!
Faktanya lagi tentang Zeus, dia punya banyak anak haram. Pernah juga dia culik Ganymede, seorang anak remaja laki-laki dan dijadikannya kekasih.
Haduh, teman-teman. Coba bayangin gimana runyamnya Tuhan orang Yunani ini. Mereka susah membedakan mana yang baik dan mana yang buruk karena konsep akhiratnya tuh runyam. Tuhan kita, Allah gak kayak Zeus. Allah mana pernah insecure dan gak akan pernah menghalalkan segala cara kayak Zeus demi mendapatkan kenikmatan nafsunya.
Konsep Tuhan yang lain, yaitu Kristen. Kita mengenal trinitas, Tuhan Anak, Tuhan Bapak, dan Roh Kudus. Konsep ini unik, sih. Kenapa unik, karena bahkan orang-orang kristen pun gak bisa menjelaskan secara gambalang yang bisa masuk ke logika apa maksud dari trinitas ini.
Kalau kita perhatikan proses penyaliban. Bayangin, ya kalau ada manusia disalib begitu, kan gak mungkin ya cuma kedua tangannya diiket, nanti cepet jatoh, jadinya kaki bagian bawahnya juga diiket, terus bagian dadanya tuh ditusuk gitu. Aaaak ngeri ngebayanginnya! Dari penyaliban Tuhan ini sama sekali gak melahirkan konsep ilmu yang katanya tujuan penyaliban ini adalah untuk menerima permohonan taubat manusia.
Kalau dalam Islam gimana? Ya kalau mau taubat ke Allah langsung, gak perlu ada proses penyiksaan manusia dulu kan, ya? Hiks. Manusia memang punya banyak dosa. Please, memang bener begitu adanya. Dan kita gak perlu kabur karena punya segunung dosa. Kembali ke Allah. Kembali. Allah gak punya kesulitan untuk mengampuni dosa kita, kok.
Kalau agama lain yang doktrinnya kekerasan tuh kayak Syiah juga. Hobinya main kasar tjuy! Ada yang disebut karbala kalau di Syiah. Apa itu Karbala? sebuah ritual dalam rangka perayaan kesedihan kematian cucu Nabi Muhammad. Kenapa yang dirayakan kematian, ya? huehue
Di Karbala itu, orang-orang Syiah menyakiti dirinya dengan menyayat kulitnya sampai berdarah. Duh, gak bisa bayangin ah ngeri banget!
Inget gak, Rasulullah pernah sedih banget saat kehilangan Hamzah, pamannya karena syahid di perang Uhud? Pokoknya Nabi sedih banget nget ngeeet. Tapi, apakah Nabi merayakan kesediahan dengan memperingati hari kematian Hamzah? Oh, tentu tidak! Rasulullah tidak menggloryfikasi kesedihan, justru yang diperingati oleh Rasulullah dan para sahabatnya adalah Hamzah sebagai syahid syuhada. Kegembiraan bagi siapa saja yang berjuang di medan perang untuk mati syahid karena membela agama Allah.
Kemudian konsep Tuhannya orang Hindu. Setiap dewa dalam agama Hindu memiliki spesifikasi masing-masing. Ada sistem kasta yang bersumber dari konsep ketuhanannya yang menghasilkan berbagai permasalahan sosial.
Kasta Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Jadi, nih kalau udah miskin ya miskin aja buat kasta Sudra. Bahkan kalau orang yang berasal dari kasta Sudra yang jadi dokter pasiennya gak boleh dari kasta yang lebih atas, ya pasti dapat bayarannya gak akan mahal juga, jadi gak akan bisa naik kasta. Sedih, sih. Padahal kalau dalam Islam kan ada konsep ikhtiar, ya. Hasil dari ikhtiar kita tuh gak akan pernah bohong.
Nah, sekarang kita bahas Tauhidullah. Bagaimana Tuhan dalam Islam? gampang! Liat aja surat Al Ikhlas. Allah adalah Tuhan yang jelas. Islam mampu menerangkan jati diri Tuhan meski dalam bentuk abstrak. Dalam tauhidullah, mencakup keesaan Allah dalam zat-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan -perbuatan-Nya.
Dalam ajaran Islam, Allah menempati posisi sentral. Setiap ururusan kita gak akan pernah lepas dari-Nya, karena hanya kepada-Nya lah kita bergantung. Allah tuh bukan cuma menciptakan kita lho, tapi juga menjadikan kita khalifah. Itulah bukti kalau Allah sayang banget sama kita!
Karena Allah sayang sama kita, jadinya Allah murka kalau ada manusia yang membunuh manusia lainnya dengan zalim. Kata Allah, kalau kita membunuh satu manusia, seperti membunuh semua manusia (Qs. 5: 32). Karena manusia kan milik Allah, maka kezaliman terhadap manusia adalah sikap tidak beradab di hadapan-Nya. Islam mah gak sembarangan membunuh, ya. Apalagi untuk korban sebagai pengampunan dosa manusia lainnya.
Allah juga gak ngebolehin kita menyukutukan-Nya dengan apapun atau menjadikan sesuatu sebagai perantara antara diri-Nya dengan Allah. Bahkan Allah sendiri yang bilang kalau Allah tuh dekat sama kita. Lebih dekat dari urat nadi.
Nah, dengan mengenal sifat-sifat Allah, kita sebagai muslim gak cukup hanya memahami-Nya, ya teman-teman. Tetapi kita juga harus mampu memiliki pemahaman yang baik untuk menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Misalnya gimana, sih?
Gini, gini. Kita, nggak boleh menempatkan diri terlalu tinggi, sebab kita tau kalau kita itu hamba. Hambanya Allah. Namun, kita juga nggak boleh merendahkan diri kita dan melakukan perbuatan nista, karena kita harus inget bener kalau kita dijadikan khalifah sama Allah di muka bumi! Sehingga, kita gak akan terjebak pada pengkultusan dan tidak pula merendahkan orang lain.
Segala pemahaman yang kita yakini itu sumbernya dari Allah. Setuju? Sebagaimana yang Allah ajarkan pada kita melalu agama Islam. Demikianlah konsep Tuhan dalam Islam, yaitu tauhidullah yang melahirkan the worldview of Islam.