Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
AR-SA
Di antara desingan angkutan umum dan
kendaraan pribadi aku duduk di salah satu angkutn umum berwarna biru
bertuliskan 05. Mobil yang aku tumpangi berhenti tepat di depan rumah megah
berhalaman luas yang terdapat ruang khusus security. Bangunan megah di depan
mata adalah milik juragan terkenal di kecamatan. Rumah tiga lantai yang indah
dibalut cat kuing emas dan merah marun, pagar yang tinggi nan mewah. Aku
membayangkan penghuni rumah yang banyak dan bahagia di setiap sudut ruangan. Tapi
bayanganku terpecahkan saat angkutan umum kembali melaju.
kendaraan pribadi aku duduk di salah satu angkutn umum berwarna biru
bertuliskan 05. Mobil yang aku tumpangi berhenti tepat di depan rumah megah
berhalaman luas yang terdapat ruang khusus security. Bangunan megah di depan
mata adalah milik juragan terkenal di kecamatan. Rumah tiga lantai yang indah
dibalut cat kuing emas dan merah marun, pagar yang tinggi nan mewah. Aku
membayangkan penghuni rumah yang banyak dan bahagia di setiap sudut ruangan. Tapi
bayanganku terpecahkan saat angkutan umum kembali melaju.
Saling mengunjungi rumah teman satu
kelas sudah biasa bahkan mungkin bermalam. Tapi tak satupun teman yang pernah
bermalam dirumahku, bukan karena aku yang melarang atau tidak ada teman yang
menginginkan bermalam. Pernah aku mengunjungi salah satu rumah teman yang jarak
dari sekolah lumayan jauh harus naik angkot dua kali. Sesaimpainya di rumah
temanku aku dipersilahkan duduk di sofa biru tepat berada di ruang tamu.
Temanku menyajikan air minum dingin berasakan jeruk di atas meja kaca nan
indah. Aku melihat disekeliling ruangan yang terpajang hiasan-hiasan cantik
juga unik. Sering kali aku bermalam di rumahnya karena jarak yang jauh dan
angkutan umum di daerahnya yang jarang ditemukan di sore hari.
kelas sudah biasa bahkan mungkin bermalam. Tapi tak satupun teman yang pernah
bermalam dirumahku, bukan karena aku yang melarang atau tidak ada teman yang
menginginkan bermalam. Pernah aku mengunjungi salah satu rumah teman yang jarak
dari sekolah lumayan jauh harus naik angkot dua kali. Sesaimpainya di rumah
temanku aku dipersilahkan duduk di sofa biru tepat berada di ruang tamu.
Temanku menyajikan air minum dingin berasakan jeruk di atas meja kaca nan
indah. Aku melihat disekeliling ruangan yang terpajang hiasan-hiasan cantik
juga unik. Sering kali aku bermalam di rumahnya karena jarak yang jauh dan
angkutan umum di daerahnya yang jarang ditemukan di sore hari.
Aku dan teman-teman kelas mengunjungi
rumah salah satu laki-laki di kelas. Kami jalan bersama setelah turun dari
angkot menuju rumahnya yang lumayan cukup jauh. Aku belum pernah mengunjungi
rumah teman laki-laki sebelumnya. Kami berhenti di depan rumah yang cukup luas.
Terdapat taman yang tertata rapi. Temanku membuka pagar besi dan mendorongnya.
Kami dipersilahkan untuk masuk. Rumahnya luas sehingga mampu menampung sekitar
15 orang. Kami mengadakan masak-masak. Di belakang rumahnya terdapat kebun dan
ada beberapa pohon pisang dan kami ambil daunnya untuk alas hasil masakan kami,
dan kami makan bersama dengan gembira di taman miliknya.
rumah salah satu laki-laki di kelas. Kami jalan bersama setelah turun dari
angkot menuju rumahnya yang lumayan cukup jauh. Aku belum pernah mengunjungi
rumah teman laki-laki sebelumnya. Kami berhenti di depan rumah yang cukup luas.
Terdapat taman yang tertata rapi. Temanku membuka pagar besi dan mendorongnya.
Kami dipersilahkan untuk masuk. Rumahnya luas sehingga mampu menampung sekitar
15 orang. Kami mengadakan masak-masak. Di belakang rumahnya terdapat kebun dan
ada beberapa pohon pisang dan kami ambil daunnya untuk alas hasil masakan kami,
dan kami makan bersama dengan gembira di taman miliknya.
Aku juga memilki teman baik yang
rumahnya sering aku kunjungi. Satu rumah memiliki dua lantai yang luas.
Biasanya bila berkunjung aku dipersilahkan masuk ke lantai bawah. Di rumah yang
sederhana tetapi memiliki banyak ruangan. Aku merasa sangat nyaman berada di
sana. Dari banyaknya ruangan dan kamar aku dipersilahkan masuk ke kamarnya.
Kamar yang bagus dan rapi. Adem dan sejuk berada di dalamnya, rasanya tidurpun
akan pulas. Saat itu aku berkunjung ke rumahnya karena menemani di rumahnya
yang ayah dan ibunya sedang menjenguk kakaknya yang kuliah di luar kota.
Temanku juga memiliki dua kamar mandi, dia mengatakan bahwa satu kamar mandi
dikhususkan untuk tamu. Di kamar mandinyapun bagus, lumayan luas untuk seukuran
kamar mandi.
rumahnya sering aku kunjungi. Satu rumah memiliki dua lantai yang luas.
Biasanya bila berkunjung aku dipersilahkan masuk ke lantai bawah. Di rumah yang
sederhana tetapi memiliki banyak ruangan. Aku merasa sangat nyaman berada di
sana. Dari banyaknya ruangan dan kamar aku dipersilahkan masuk ke kamarnya.
Kamar yang bagus dan rapi. Adem dan sejuk berada di dalamnya, rasanya tidurpun
akan pulas. Saat itu aku berkunjung ke rumahnya karena menemani di rumahnya
yang ayah dan ibunya sedang menjenguk kakaknya yang kuliah di luar kota.
Temanku juga memiliki dua kamar mandi, dia mengatakan bahwa satu kamar mandi
dikhususkan untuk tamu. Di kamar mandinyapun bagus, lumayan luas untuk seukuran
kamar mandi.
Sebenarnya masih banyak rumah yang
telah aku kunjungi. Satu lagi akan aku ceritakan rumah teman baikku juga.
Rumahnya minimalis tapi megah. Foto-foto keluarga ditata sangat rapi juga
terdapat pernak-pernik dari kaca yang cantik. Terdapat sofa yang nyaman dan
empuk. Di depan rumah terdapat garasi yang diparkiri mobil tua milik ayahnya.
Tak heran jika akupun merasanya nyaman jika berkunjung di rumahnya. Selain rumahnya
yang membuat betah, juga ibunya yang ramah.
telah aku kunjungi. Satu lagi akan aku ceritakan rumah teman baikku juga.
Rumahnya minimalis tapi megah. Foto-foto keluarga ditata sangat rapi juga
terdapat pernak-pernik dari kaca yang cantik. Terdapat sofa yang nyaman dan
empuk. Di depan rumah terdapat garasi yang diparkiri mobil tua milik ayahnya.
Tak heran jika akupun merasanya nyaman jika berkunjung di rumahnya. Selain rumahnya
yang membuat betah, juga ibunya yang ramah.
Itu berbagai kisah penjelajahan
berbagai rumah milik teman-temanku juga rumah yang aku lihat hanya sekilas dan
memberikan kesah mewah. Jika menjadi orang yang tidak bersyukur mungkin aku
akan menjadi orang yang durhaka pada nikmat yang Allah beri. Satu hal, bukannya
karena aku yang melarang atau tidak ada teman yang menginginkan bermalam di
rumahku. Jangankan bermalam, untuk berkunjung saja tidak cukup untuk menampung
orang lebih dari lima orang. Aku dan keluarga tinggal di sebuah rumah
kontrakkan. Bisa dibayangkan bagai mana hidup di kontrakkan bukan?. Kontrakkan
yang tidak ada pagar yang megah, ruangan yang banyak, kamar yang luas, atau
kamar mandi yang bagus. Kontrakkan yang hanya ada 4 ruangan; ruang tamu juga
sebagai kamar tidur, satu ruang tidur yang hanya disekat oleh lemari baju dari
pelastik yang besar, kamar mandi yang sempit, dan dapur yang terlihat jelas
dari depan rumah.
berbagai rumah milik teman-temanku juga rumah yang aku lihat hanya sekilas dan
memberikan kesah mewah. Jika menjadi orang yang tidak bersyukur mungkin aku
akan menjadi orang yang durhaka pada nikmat yang Allah beri. Satu hal, bukannya
karena aku yang melarang atau tidak ada teman yang menginginkan bermalam di
rumahku. Jangankan bermalam, untuk berkunjung saja tidak cukup untuk menampung
orang lebih dari lima orang. Aku dan keluarga tinggal di sebuah rumah
kontrakkan. Bisa dibayangkan bagai mana hidup di kontrakkan bukan?. Kontrakkan
yang tidak ada pagar yang megah, ruangan yang banyak, kamar yang luas, atau
kamar mandi yang bagus. Kontrakkan yang hanya ada 4 ruangan; ruang tamu juga
sebagai kamar tidur, satu ruang tidur yang hanya disekat oleh lemari baju dari
pelastik yang besar, kamar mandi yang sempit, dan dapur yang terlihat jelas
dari depan rumah.
Penghuni rumah yang berjumlah 4
orang; ibu,kakak,aku,dan adik terkecil. Bila adikku yang di pesantren pulang
bertambah jadi 5 penghuni. Di rumahku banyak buku-buku berjajar di lantai yang
disenderkan pada tembok karena tidak ada rak buku. Tidak ada sofa seperti di
rumah orang lain yang dibuat untuk tempat duduk tamu. Jangankan untuk tamu,
tidur saja di ruang tamu dengan karpet kartun bergambar. Memangan rumahku hanya
kontrakkan yang sempit tetapi lega karena penghuninya yang bahagia. Selalu bersyukur
apa yang didapatkan. Jauh dari rumah real estate, bagaikan langit dan bumi.
orang; ibu,kakak,aku,dan adik terkecil. Bila adikku yang di pesantren pulang
bertambah jadi 5 penghuni. Di rumahku banyak buku-buku berjajar di lantai yang
disenderkan pada tembok karena tidak ada rak buku. Tidak ada sofa seperti di
rumah orang lain yang dibuat untuk tempat duduk tamu. Jangankan untuk tamu,
tidur saja di ruang tamu dengan karpet kartun bergambar. Memangan rumahku hanya
kontrakkan yang sempit tetapi lega karena penghuninya yang bahagia. Selalu bersyukur
apa yang didapatkan. Jauh dari rumah real estate, bagaikan langit dan bumi.
Walaupun keadaan rumah yang jauh dari
milik teman-temanku, tetapi sangat nyaman dengan kasih sayang setiap
penghuninya, selalu terdengar tawa bahagia, ayat-ayat suci, dan semua anggota
keluarga tidak ada yang tertutup, semua terbuka jika ada masalah sekecil apapun,
dan berbagi solusi. Rumahku sering dikunjungi teman-teman kelas yang hanya
sekedar belajar bersama, meminjam buku, atau curhat. Begitu hangat suasana di
rumah kontrakkan kecilku. Banyak buku yang membuat kaya walau tidak diletakkan
di rak dengan rapi. Aku dan keluarga banyak berbagi di bawah atap rumah nan
penuh rasa cinta. Walau tidak ada pagar besi yang megah tetapi ada pagar
ketakwaan, walau tidak ada taman yang luas tapi ada kesyukuran, walau rumah
yang kecil tapi ada kelapangan hati, begitulah aku dan keluarga.
milik teman-temanku, tetapi sangat nyaman dengan kasih sayang setiap
penghuninya, selalu terdengar tawa bahagia, ayat-ayat suci, dan semua anggota
keluarga tidak ada yang tertutup, semua terbuka jika ada masalah sekecil apapun,
dan berbagi solusi. Rumahku sering dikunjungi teman-teman kelas yang hanya
sekedar belajar bersama, meminjam buku, atau curhat. Begitu hangat suasana di
rumah kontrakkan kecilku. Banyak buku yang membuat kaya walau tidak diletakkan
di rak dengan rapi. Aku dan keluarga banyak berbagi di bawah atap rumah nan
penuh rasa cinta. Walau tidak ada pagar besi yang megah tetapi ada pagar
ketakwaan, walau tidak ada taman yang luas tapi ada kesyukuran, walau rumah
yang kecil tapi ada kelapangan hati, begitulah aku dan keluarga.
Akan selalu bersyukur jika melihat
orang-orang yang tinggal di bawah jembatan. Jangankan untuk mengontrak rumah,
mencari sesuap nasipun sangat sulit. Tetapi mereka yang hidup di kolong
jembatan akan tetap selalu bersyukur. Malu pada mereka jika aku mengeluh dengan
keadaan.
orang-orang yang tinggal di bawah jembatan. Jangankan untuk mengontrak rumah,
mencari sesuap nasipun sangat sulit. Tetapi mereka yang hidup di kolong
jembatan akan tetap selalu bersyukur. Malu pada mereka jika aku mengeluh dengan
keadaan.