mulai dari mana ya catatan kali ini ?
mmm.. gini-gini, aku udah sering banget mikir kaya begini, entah apa ini namanya. bukan.. bukan tentang “jatuh cinta” haha, kan emang biasanya anak muda identik banget sama hal yang gak jauh dari tema tak pernah luntur sepanjang hayat. ini soal diri aku yang selalu bergulat dengan pikiran, keinginan dan hati, wiiih lebih rumit dari tema merah jambu ya? emang!! :3
aku takut banget, apa-apa yang telah aku perbuat akan datang membalas. tapi perbuatan yang bernilai maksiat loh, kalau yang baiknya entah ada atau tidak, aku selalu merasa kalau diri aku ga pernah berbuat baik, innalillahi saking seringnya buat dosa ๐ . yah begitu, bahkan aku takut kesuksesan yang seharusnya datang d suatu saat terhalangi dengan dosa-dosa aku.
sering banget..nget nget, sebelum berangkat sekolah berniat untuk lebih baik terutama di sekolah, lingkupan kecilnya lagi di kelas. tapi anehnya itu semua hanya sekedar niat saja! OH! sia-sia sekali. aku ngerasa kondisi kelas aku itu tidak mendukung aku untuk bisa lebih baik lagi. mulai dari teman-teman, terutama yang putranya, mmm gak jauh dari yang putrinya juga sih. hehe
keseeeeeeeeeeell… aaaaaaaak ga ada yang ngedukung aku untuk lebih baik d kelas! :””(((
aku diam-diam kagum dengan sosok tawadhu, berbicara seadanya tanpa basa-basi, bercanda hanya bumbu kegersangan dan gak berlebih, menjaga tatapan dan perilaku terhadap lawan jenisnya, uuh uhuhuhuuuuu.. :’) aku tau siapa dia, aku tau, dan aku sudah tau kondisi keluarganya. sebut saja MA (inisial), sempat aku diajarkan Matematika kelas 10 dan 11, tapi sekarang udah gak pernah, karna dia sudah masuk kuliah d IPB, aku rindu sosok MA, laki-laki yang sederhana.. :’))
Aku ingin seperti MA
belajar banyak dari MA
hanya bertemu MA hati aku segan, dan rasanya sangat menghormati diri MA. karena ketawadhuan-nya. subhanallah.. ^^
gak akan terputus semangat aku untuk jadi lebih baik, ๐ aamiin!