Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
AR-SA
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
Bismillah..
Malam ini,
malam kedua aku berada di rumah setelah selesai UAS Semester 2. Aku ingin
menyatakan diri bahwa aku sedang lemah hatinya. Lemah karena merasa akhir-akhir
ini melankolis sekali. Ditambah sering dengar
lagu Edcoustic yang judulnya Tak Ada beban Tanpa Pundak. Tentang
tanggung jawab. Coba di dengar, dengarnya sambil pejamkan mata, dimalam yang
sunyi setelah selesai melakukan kewajiban kepada Allah (setelah Shat Isya’,
Tarawih, dan tilawah) stel lagu tersebut. “Biarkan aku oh malam menangis
disepanjang shalatku karena hanya Allah yang bisa membuatku tegar menjalani
semua ini. Biarkana aku oh malam bersimpah Rahmat dan ampunannya. Mereka pasti
berlalu menguji imanku aku serahkan pada Illahi”.
malam kedua aku berada di rumah setelah selesai UAS Semester 2. Aku ingin
menyatakan diri bahwa aku sedang lemah hatinya. Lemah karena merasa akhir-akhir
ini melankolis sekali. Ditambah sering dengar
lagu Edcoustic yang judulnya Tak Ada beban Tanpa Pundak. Tentang
tanggung jawab. Coba di dengar, dengarnya sambil pejamkan mata, dimalam yang
sunyi setelah selesai melakukan kewajiban kepada Allah (setelah Shat Isya’,
Tarawih, dan tilawah) stel lagu tersebut. “Biarkan aku oh malam menangis
disepanjang shalatku karena hanya Allah yang bisa membuatku tegar menjalani
semua ini. Biarkana aku oh malam bersimpah Rahmat dan ampunannya. Mereka pasti
berlalu menguji imanku aku serahkan pada Illahi”.
Seharian aku
berada di antara kakak, adik-adikku, Fathan dan Mumtaz, juga ummi. Mereka
menjadi hal yang membuat lengkap pada hari itu. Kebetulan teh Nura sedang di
rumah karena suaminya sedang menjalankan I’tikaf dan sibuk menjadi imam dan
pengurus zakat Fitrah. Memang tak jauh-jauh yang kita bicrakan jika ada teh
Nura dan Fathan adalah mengenai Islam, yaitu tentang Al-Qur’an. Tidak ada
ujung-ujungnya jika membahas A Nanang yang MasyaAllah sibuknya menjadi orang
yang diamanahi untuk memakmurkan Masjid. Aku sejenak bergegas Istirahat ke
kamar atas untuk menyimpan barang-barang. Masuk ke kamar dan menemukan Syahadah
kelulusan SMP Fathan dan melihat dua sertifikat Tahfidz, Fathan Mubina dengan
meraih 7,5 juz Al-Qur’an. Rasa haru dan gembira membanjiri diriku. Allahu Akbar
adikku, yang sudah memasukki Aliyah sudah bisa menjadi imam bagi kami
sekeluarga.
berada di antara kakak, adik-adikku, Fathan dan Mumtaz, juga ummi. Mereka
menjadi hal yang membuat lengkap pada hari itu. Kebetulan teh Nura sedang di
rumah karena suaminya sedang menjalankan I’tikaf dan sibuk menjadi imam dan
pengurus zakat Fitrah. Memang tak jauh-jauh yang kita bicrakan jika ada teh
Nura dan Fathan adalah mengenai Islam, yaitu tentang Al-Qur’an. Tidak ada
ujung-ujungnya jika membahas A Nanang yang MasyaAllah sibuknya menjadi orang
yang diamanahi untuk memakmurkan Masjid. Aku sejenak bergegas Istirahat ke
kamar atas untuk menyimpan barang-barang. Masuk ke kamar dan menemukan Syahadah
kelulusan SMP Fathan dan melihat dua sertifikat Tahfidz, Fathan Mubina dengan
meraih 7,5 juz Al-Qur’an. Rasa haru dan gembira membanjiri diriku. Allahu Akbar
adikku, yang sudah memasukki Aliyah sudah bisa menjadi imam bagi kami
sekeluarga.
Dan pada
satu waktu kami semua berkumpul dengan tak sengaja. Ngobrol berbagai macam
obrolan. Entah kenapa membahas satu topik, yaitu tentang jodoh. Aku merasa Teh
Nura sudah suskes karena mendapatkan suami yang luar biasa Solih dengan
kedekatan pada Al-Qur’an, mengamalkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Teh nura
cerita, A Nanang sering nanya ke Teh Nura, “Sarah kapan mau nikah?”. Ah!. Jujur
saja aku ingin secepatnya jika sudah lulus kuliah. Mungkin dua tahun lagi. Tapi
malu aku mengungkapkannya. A Nanang bergaul dengan banyak Mahasiswa yang
berguru dan bekerja sama di Masjid tersebut. Ada anak IPB, anak UNPAD, dan
LIPIA Jakarta. Semuanya ikhwan, insyaAllah. Dengar cerita Teh Nura tentang
teman-teman teh Nura dan melihat foto-foto mereka, hatiku berdegup kencang
sekali. Entah hati ini berharap pada salah satu di antara mereka. Apalagi
ketika dulu, saat aku pasrah tidak masuk IPB aku pernah berkata spontan, “Kalau
engga aku yang masuk IPB setidaknya aku punya suami anak IPB” ah,entah hanya
Cuma sekedar “kesem-sem” atau iseng perkataan itu tiba-tiba memenuhi di
pikiranku. Mereka satu aktivitas dengan A Nanang jika berada di masjid, yaitu
menghafal Al-Qur’an dan mengkaji dan berbagai aktivitas Islami. Satu hal yang
paling “interest” adalah ikhwan yang IPB itu jurusan Kimia. How? Wajar bukan
jika aku merasa ada yang berbeda di hati?
satu waktu kami semua berkumpul dengan tak sengaja. Ngobrol berbagai macam
obrolan. Entah kenapa membahas satu topik, yaitu tentang jodoh. Aku merasa Teh
Nura sudah suskes karena mendapatkan suami yang luar biasa Solih dengan
kedekatan pada Al-Qur’an, mengamalkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Teh nura
cerita, A Nanang sering nanya ke Teh Nura, “Sarah kapan mau nikah?”. Ah!. Jujur
saja aku ingin secepatnya jika sudah lulus kuliah. Mungkin dua tahun lagi. Tapi
malu aku mengungkapkannya. A Nanang bergaul dengan banyak Mahasiswa yang
berguru dan bekerja sama di Masjid tersebut. Ada anak IPB, anak UNPAD, dan
LIPIA Jakarta. Semuanya ikhwan, insyaAllah. Dengar cerita Teh Nura tentang
teman-teman teh Nura dan melihat foto-foto mereka, hatiku berdegup kencang
sekali. Entah hati ini berharap pada salah satu di antara mereka. Apalagi
ketika dulu, saat aku pasrah tidak masuk IPB aku pernah berkata spontan, “Kalau
engga aku yang masuk IPB setidaknya aku punya suami anak IPB” ah,entah hanya
Cuma sekedar “kesem-sem” atau iseng perkataan itu tiba-tiba memenuhi di
pikiranku. Mereka satu aktivitas dengan A Nanang jika berada di masjid, yaitu
menghafal Al-Qur’an dan mengkaji dan berbagai aktivitas Islami. Satu hal yang
paling “interest” adalah ikhwan yang IPB itu jurusan Kimia. How? Wajar bukan
jika aku merasa ada yang berbeda di hati?
Sudahlah
jauh dari bahasan itu, memang aku selalu berdo’a agar aku mendapatkan suami
yang jauh lebih baik dari A Nanang. Aku iri dengan teh Nura. Dia mendapat suami
yang sesuai dengan keinginannya. Teh Nura bercerita, menginginkan suami Hafidz,
imam Masjid dan memakmurkan Masjid, dan Allah wujudkan lewat sosok A Nanang.
Dan proses mereka bertemu itu lebih so sweet dari berbagai cerita yang ada di Novel
mamapun. A Nanang tiga bulan sebelum menikah dengan Teh Nura pernah berkata
kepada kakak dan temannya di Masjid, bahwa dia InsyaAllah akan menikah tiga
bulan lagi, padahal dia belum ada bayangan biaya untuk nikah. Jangankan biaya,
calon istrinyapun a Nanang sama sekali belum tau siapa dan di mana. Memang
Allah sudah tuliskan di Lauhil Mahfudz nama Nur’afifah untuk A Nanang Teh Nura
enam bulan sebelum menikah keluar Ma’had dengan alasan untuk menikah, dan belum
sama sekali ada calon tetapi Teh Nura sudah diyakinkan hatinya.
jauh dari bahasan itu, memang aku selalu berdo’a agar aku mendapatkan suami
yang jauh lebih baik dari A Nanang. Aku iri dengan teh Nura. Dia mendapat suami
yang sesuai dengan keinginannya. Teh Nura bercerita, menginginkan suami Hafidz,
imam Masjid dan memakmurkan Masjid, dan Allah wujudkan lewat sosok A Nanang.
Dan proses mereka bertemu itu lebih so sweet dari berbagai cerita yang ada di Novel
mamapun. A Nanang tiga bulan sebelum menikah dengan Teh Nura pernah berkata
kepada kakak dan temannya di Masjid, bahwa dia InsyaAllah akan menikah tiga
bulan lagi, padahal dia belum ada bayangan biaya untuk nikah. Jangankan biaya,
calon istrinyapun a Nanang sama sekali belum tau siapa dan di mana. Memang
Allah sudah tuliskan di Lauhil Mahfudz nama Nur’afifah untuk A Nanang Teh Nura
enam bulan sebelum menikah keluar Ma’had dengan alasan untuk menikah, dan belum
sama sekali ada calon tetapi Teh Nura sudah diyakinkan hatinya.
Mungkinkah
dua tahun lagi aku bisa menikah dan menemukan sosok yang jauh lebih baik dari A
Nanang? Itulah pertanyaan yang menginspirasi aku untuk lebih baik lagi. Berubah
dan meningkat dari kata Yankus dan Futur. Kadar imanku harus tinggi sehingga
dipertemukan dengan orang yang sesuai.
dua tahun lagi aku bisa menikah dan menemukan sosok yang jauh lebih baik dari A
Nanang? Itulah pertanyaan yang menginspirasi aku untuk lebih baik lagi. Berubah
dan meningkat dari kata Yankus dan Futur. Kadar imanku harus tinggi sehingga
dipertemukan dengan orang yang sesuai.
Alhamdulillaah
sekarang teh Nura sudah hamil.kebahagiaan hadir khususnya di antara A Nanang
dan Teh Nura. Juga pastinya bagiku, ummi, dan keluarga lainnya. Menjadi seorang
‘Ammah adalah amanah. Itu berarti orang yang akan menjadi contoh dari diriku
bertambah. Karena aku sekarang memiliki tanggung jawab untuk menjadi contoh.
Adikku Mumtaz, Fathan,Gilang, dan sebentar lagi keponakanku. Beban tanggung
jawabku bertambah. Aku harus menjadi seseorang yang pantas untuk dicontoh bagi
mereka adik-adik dan ponakan.
sekarang teh Nura sudah hamil.kebahagiaan hadir khususnya di antara A Nanang
dan Teh Nura. Juga pastinya bagiku, ummi, dan keluarga lainnya. Menjadi seorang
‘Ammah adalah amanah. Itu berarti orang yang akan menjadi contoh dari diriku
bertambah. Karena aku sekarang memiliki tanggung jawab untuk menjadi contoh.
Adikku Mumtaz, Fathan,Gilang, dan sebentar lagi keponakanku. Beban tanggung
jawabku bertambah. Aku harus menjadi seseorang yang pantas untuk dicontoh bagi
mereka adik-adik dan ponakan.
Fathan sudah
hafal 7,5 juz Al-Qur’an, Mumtaz sudah tartil membaca Al-Qur’an dan sudah hafal
hampir 1 juz Al-Qur’an di usia SD kelas 1, dan ponakanku yang pastinya akan
dididik oleh orang tuanya untuk menjadi seorang Hafidz/oh. Maka ini dorongan
bagiku yang masih saja hafla di 2 juz Al-Qur’an. Target semester ini bisa
menghafal tuntas juz 29 dan juz 28, bismillah.dan insyaAllah di kampus ingin
bergbung dengan komunitas Tahfidz. Lillahi Ta’ala aku memperbaiki diri, menjadi
taat untuk menjemput jodohku nanti.
hafal 7,5 juz Al-Qur’an, Mumtaz sudah tartil membaca Al-Qur’an dan sudah hafal
hampir 1 juz Al-Qur’an di usia SD kelas 1, dan ponakanku yang pastinya akan
dididik oleh orang tuanya untuk menjadi seorang Hafidz/oh. Maka ini dorongan
bagiku yang masih saja hafla di 2 juz Al-Qur’an. Target semester ini bisa
menghafal tuntas juz 29 dan juz 28, bismillah.dan insyaAllah di kampus ingin
bergbung dengan komunitas Tahfidz. Lillahi Ta’ala aku memperbaiki diri, menjadi
taat untuk menjemput jodohku nanti.
Aku sedang
rindu. Namun pada siapa rindu ini dimaksud aku tidak tahu
rindu. Namun pada siapa rindu ini dimaksud aku tidak tahu