Setelah tak ada lagi ruang privasi, kami tersebar mengungsi.
Di dalam tenda, kami berdesakkan. Di sisa rerentuhan ada harap perlidungan.
Situasinya kini semakin mencekam. Tenda pengungsian diterpa hujan berkepanjangan.
Kami hanya bisa saling menghangatkan lewat pelukan. Lalu sibuk menadah air hujan yang tak tertahan oleh tenda pengungsian.
“Kami kedinginan”