Pertama Kali Merasakan Libuaran Semester

Menghitung hari.. detik demi detik..sekarang malam Kamis. Kamis, Jum’at, Sabtu, Ahad, Senin. Senin udah harus back to Ciputat. Hari Selasa gak ada mata kuliah tapi harus sudah standby buat beres-beres kamar. Efek libur kelamaan nih jadi baper banget buat balik ke Ciputat. Udah keenakan sama aktivitasselama kurang lebih dua bulan liburan. Emang ngapain ajasih sampai baper gitu? wkwkwkwk..

Awal liburan bingung, mau ngapain ya?
rewel-rewel sama ummi minta anak muridnya buat diajarin. alhamdulillah pekan pertama libur sudah ada tawaran job buat ngajar. Bukan tawaran sih, awalnya menggantikan ummi ngajar privat anak kelas 6. Hari demi hari aku berangkat senin dan Kamis mengajar pelajara persiapan UN kelas 6 SD. Mendekati hari Try Out SD anak itu. Panggil saja dia Ino (hehehe) malah keenakan belajar sama aku. Mamanya sms katanya ditawarin diajarin sama ayahnyagak mau, sama ibunya gak mau, sama bu Elis gak mau, katanya pengen sama teteh yang suka ke rumah aja, orangnya baik (glek. Sumffaaah baper banget. Udah lama gakada yang bilng guve baik hahaha). Alhasil aku satu pekan full setiapsore kerumah diabuat bimbing belajar persiapan Try Out. Soal nayaranitu bonuslaah Alhamdulillaah..

Yang kedua, ngajar privat Muthi, dia sama-samakelas6. Anak yang pintar. Setidaknya aku gak begitu capek ngajarin anak ini dibanding dengan yang di atas, anak laki-laki super..
Kalau yang satu ini setiap senin dan Rabu. Dari jam 2 hingga Ashar kira-kira jam 4. Di hari-hari belakangan pertemuan dengan Muthi, teman kelasnya Yuni juga ikut les.Tapi hanya kira-kira tiga pertemuan saja.

Next, ngajar tanpa pamrih. Tanpa bayaran dan membutuhkan energi yang super ekstra. Jadi pembimbing anak-anak kampung Warung Borong. Adalah sekitar 60 orang. Di Komunitas Pohon Inspirasi milik orang tua Muthi yang private dengan aku itu rutin pertemuannya di hari Ahad. dimulai pada pukul 7.00 dengan membaca Iqra juga ada beberapa yangmembaca Al-Qur’an lalu shalat duha berjema’ah dilanjut mentoring yang dibagi beberapa kelompok. Tantangan ekstrim saat mendapatkan kelompok anak ikhwan. Subhanallah spesial sekali mereka. Harus pintar-pintar mengambil perhatian mereka. Mereka suka mendengar cerita para nabi, pengalaman di sekitar, bahkan aku diajak permainan mereka. Mau gak mau harus mau, tapi berusaha menyelipkan pelajaran pada permainannya. Dan alhamdulillah pada kesempatan kali ini aku dan Komunitas pohon Inspirasi wisatasambil belajar ke KebunRaya Bogor.Dan berkesempatan menjadi pendamping anak-anak KPI. Pengalaman yang berharga tapi memang melelahkan.

Belajar dan mengajar aku jalani hingga saat ini. Aku benar-benar belajar. Oya, bahkan satu lagi. Aku menjadi pembimbing belajar Haikal, salah satu murid SD IT Ragmatan Lil-‘alamin.Bagiku dia anak emas. Yang mampu membanggakan Sekolah kami (karena aku alumni SD IT RLA) berhasil menjuarai O2SNdiKecamatan dan berhasil olimpiadeke tingkat Kabupaten. Kepala sekolah RLA meminta aku untuk mendampingi sebanyak 6 kali pertemuan. Tinggal dua lagi pertemuan nih sama hari ini Alhamdulillaah..

Berpaling pada pembahasan belajar dan mengajar dari hasil itu aku sisipkan untuk membeli buku novel Tere Liye. Hujan, Bulan, Pulang, Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin,Aku Kau dan Sepucuk Angpau Merah,dan Negeri Para bedebah. Memang sih bukan buku yang aassshhhllii… tapiisinya sama saja ko (salah sih memang hiks). Liburan ini aku ebanr-benar jatuh cinta pada Tere Liye. Bisa membuat aku terhipnotis dengan semua jalan cerita sampe aku baper tingkat tinggi (baper mulu ya) ya emang baper banget tau.. flashback, ah menyakitkan. ngomongin soal menyakitkan memang diliburan kali ini aku bener-bener dituntut untuk MOVE ON!!! ada pengalaman yang menyiksa tapi itu dia hikmah liburan kali ini. Banyak bacabuku juga tenatng membentengi hati juga diri agar tetap kuat dan Istiqomah di jalan Allah. Aku diperingati oleh salah satu kakak kelas yang dengan tulus memberikan wejengan sehingga nanclep di hati. InsyaAllah mulai dari kakak kelasku itu memberikan nasihat aku memutuskan untuk tidak sembarangmelangkah apalagi soal harga diri, soal berjuang berubah menjadi lebih baik tanpa harus dia tau, takutnya malah memuji buta. Kalau dia suka, kalau engga aku bisa depresi dan bahkan dibenci Allah, karena membenahi diri bukan demi-Nya. Aku di rekomendasikan untuk mempelajari tentang Al-Isyqu. Nangis melelh deh air mata aku. menyadari selama inisalah besar.

Tak kalah juga peran kakakku satu-satunya tersayang, yang solihah, sehingga aku iri dengan seluruh kegiatan yang membuat jalan lebih dekatdengan Allah. Parasnya yang teduh menjadi tauladan bagi aku sebagai adiknya. Dia mensupport aku untuk tetap berada padah jalan Allah yang benar- benar benar. Dipinjamkan buku-buku Islami penguat hati. Diskusi soal hati. Alhamdulillaah..
Sehingga setelah itu aku membuat karya cerpen yang InsyaAllah pelajarannya ngena banget buat remaja.

Segala yang aku alami di liburan semester satu ini membuat aku lebih optimis untuk menyambut semester dua. IP empat, aamiin!!!!!

see the next semester’s holiday 🙂

Share the Post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Bahagia yang Tertahan

Saat kumulai menulis ini, baru memasuki Syawal kelima. Saat rasanya lelah badanku belum hilang setelah aksi Palestina bersama Serikat Pengemudi Daring (Speed) empat hari setelah

Read More »