Kamu tau catcalling, gak?
Cewek, kiw kiw!
Assalamuaalaikum, Bu Hajiiii.
Ya,
kalau ada yang salam jawab aja, ‘waalaikumussalam’. Apa lagi kalau
dipanggil ‘Bu Haji’ mah diamini, itu jadi doa, lho! Hehehe
Tapi
kasian kalau perempuan yang keluar sendirian apa lagi malam-malam gitu
kan, terus ada cowok pada iseng manggil manggil. Kalau cuma omongan sih
masih bisa tahan tahan, ya. Tapi, kalau udah ngedeketin terus coel coel, wah itu keterlalun, sih.
Kira kira kenapa ya masih ada yang melakukan pelecehan kayak gitu?
Pelecehan?
Cuma digoda gitu aja emang masuk pelecehan, ya?
Iya, itu salah satu contoh pelecehan di tempat umum.
Lagi-lagi persoalan kesetaraan gender, lho. Karena kebanyakan yang dapat catcalling itu perempuan. Perempuan dianggap lemah jadi bisa dipermainkan seenaknya.
Coba
kalau laki laki punya perspektif kalau perempuan tidak lemah. Pasti si
laki-laki juga gak akan tuh melakukan hal tersebut. Ditambah lagi
perempuan dianggap hanya ‘alat pemuas’. Nauzubillah.
Terus, perempuan gak boleh keluar rumah gitu, karena takut dilecehkan?
Kasian kalau perempuan keluar rumah angin malam jahat?
Kalau angin malam jahat mengganggu kesehatan, berarti laki laki juga donk!
Sebenarnya,
ada yang perlu diperbaiki nih kondisi atau pandangan di Masyarakat.
Kalau saja stereotip itu hilang, perempuan dapat dengan bebas keluar
rumah tanpa takut gangguan apapun. Begitu juga laki laki tidak akan
merasa sangat terbebani karena harus berdikari di luar rumah. Laki laki
dan perempuan bisa melakukan aktivitas di luar rumah. Semoga Allah
menjaga kita dari segala fitnah.
Emang boleh perempuan keluar rumah?
Nih,
ada cerita dari Ibunda Saudah binti Zam’ah yang mendapatkan izin dari
tujuh lapis langit. Beliau adalah istri Nabi Muhammad setelah beliau
ditinggal pergi oleh Khadijah.
Saudah adalah janda
dari Sakr bin Amr yang syahid di Habsyah, kemudian ia menjadi istri
pertama setelah kepergian Bunda Khadijah.
Istri Nabi
yang termasuk perempuan pertama yang masuk Islam ini mengikuti hijrah ke
Habsyah dan Madinah. Dengan kekuatannya, ia merasakan pahit getir
perjuangan agama dan menyebarkan risalah nabi ke seluruh pelosok dunia.
Saudah
adalah istri yang selalu berusaha untuk memberikah kebahagiaan kepada
Nabi. Bahkan, ia memberikan jatah hariannya bersama Rasul kepada Aisyah
yang dinikahi Rasulullah setelah 3 tahun pernikahan bersama Saudah.
Saudah
memiliki kekuatan luar biasa. Ia berusaha sekuat kuatnya untuk taat
kepada Rasulullah. Perempuan yang sangat dermawan dan murah hati. Ia
tidak pernah tersilaukan dengan kemegahan dunia. Setiap kali ia
mendapatkan harta, maka ia mengutamakan orang-orang yang ada di
sekitarnya karena ia sangat mendambakan kenikmatan abadi di sisi Allah.
Suatu
hari Saudah dirundung masalah yang sangat memberatkan dirinya. Malam
hari, ia keluar rumah untuk menemui Nabi. Kemudian sesampainya di rumah
Aisyah, Allah menurunkan Wahyu untuk membenarkan tindakan Saudah pergi
dari rumah untuk suatu keperluan (Muttafaq Ilaih).
Nah, kisah Bunda Saudah sudah jelas terbukti bahwa perempuan dibolehkan untuk keluar rumah asal ada tujuan yang jelas.
Jangan
sampai, karena perempuan dibolehkan keluar rumah jadi kesempatan buat
nongkrong-nongkrong. Eh, laki laki juga jangan sampai,sih di luar rumah
menghabiskan waktu cuma cuma.
Pelajaran ini untuk kita
semua terutama perempuan yang masih dianggap riskan jika memutuskan
untuk keluar rumah malam hari.Jadi tolong, kita harus saling menghargai,
ya hehehe.
Karena aku pernah takut waktu masih di
jalan malam malam naik kereta. Takut diganggu. Kalau semua orang punya
pemahaman yang sama soal kesetaran antara laki-laki dan perempuan, in
syaa Allah pelecehan seksual akan berkurang.
Semoga Allah melindungi kita dari kejahatan terlihat atau tersembunyi. Barakallahu Fiikum!