Terkubur Waktu

Normal
0

false
false
false

EN-US
X-NONE
AR-SA

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}

Hiruk pikuk
dunia dengan pedang monopoli
Jalan terasa
sempit menjepit walau mampu menghalang seribu buruh
Semakin
banyak yang bersorak-sorai tak ada arti
Menggongnggong
 dalam tong yang kosong dan semakin rusuh
Masa depan
Monster
pemakan waktu yang aku bayangkan
 Memakan bagi siapa saja yang jadi bangkai
Tak bisa
bersaing tak mampu jadi pemain
Waktu tak
mampu diajak diskusi untuk kembali
Waktu tak
bisa diajak kompromi untuk berhenti
Indah jika
berbenah dari masa lalu
Mudah jika
bekerja tak kenal waktu, nikmati masa demi masa yang berlalu
Gemilang
menjadi bintang
Terpuruk jika
waktu dijadikan busuk, Kelam jika jiwa oleh waktu tenggelam
Masa depan
adalah pilihan
Bangkit atau
tergantikan
Bogor, 30 April 2015

Share the Post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Bahagia yang Tertahan

Saat kumulai menulis ini, baru memasuki Syawal kelima. Saat rasanya lelah badanku belum hilang setelah aksi Palestina bersama Serikat Pengemudi Daring (Speed) empat hari setelah

Read More »