uhhuhuhu~

Waktu dia bertanya padaku. “Kamu mau menunggu aku?”. Apa jawaban yang tepat? Entahlah. Aku berprinsip bahwa; biarkan Allah mengatur waktu dan membuat skenario terbaik untuk aku dan dia. Jika Allah mentakdirkan untuk bersama tak usah pertanyaan itu dilontarkan. Pantaskan diri dalam diam :’)

Share the Post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Bahagia yang Tertahan

Saat kumulai menulis ini, baru memasuki Syawal kelima. Saat rasanya lelah badanku belum hilang setelah aksi Palestina bersama Serikat Pengemudi Daring (Speed) empat hari setelah

Read More »