Virus Merah Jambu bagi Aktivis Dakwah

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}

             Salah satu alasan kenapa di LDK sangat menjaga interaksi antara ikhwan
dan akhwat adalah menghindari terjangkitnya Virus Merah Jambu (VMJ). Ada sebuah
pengalaman, dalam satu lift sangat dihindari berduaan ikhwan dan akhwat. Hingga
pada suatu hari, aku hendak ke lantai 7 FITK dari mushalla lantai 2. Ada ikhwan
menunggu depan lift aku berdiri agak jauh. Saat pintu lift terbuka, ternyata di
dalamnya kosong. Aku maju dengan keyakinan kalau si ikhwan akan mengalah, eh
ternyata si ikhwan juga mengarah masuk ke dalam lift, yaudah aku mundur. Saat
aku mundur si ihwan juga ikutan mundur, jadilah aku dan si ikhwan naik tangga
karena liftnya sudah tertutup (hehe).

Virus Merah Jambu itu menjadi penyakit dakwah, kenapa? Karena dengan
terjangkitnya hati seorang penggiat dakwah dengan benih-benih ketertarikan pada
lawan jenis akan melayukan semangat. Virus ini mampu mengotori niat yang
awalnya baik menjadi belok.
Pada awalnya aku berpikiran yang tidak terlalu mempermasalahkan tentang
VMJ ini. Maksudku, kalau sekedar suka itu hal yang wajar, asalkan tidak
diungkapkan dan berlanjut ke pacaran. Namun ini bukan yang sesimpel yang aku
bayangkan ternyata. Untuk menyukai lawan jenis pun harus segera dikontrol atau
bahasanya di keep! Karena jika sudah
melewati batas kewajaran bagi seorang aktivis dakwah, bisa berdampak pada
kondisi dakwahnya; kacau! Semangat jihadnya melemah, amanahnya ditinggalkan,
teman-teman shalihnya dijauhkan, tilawahnya terkendorkan, sehingga berdampak
pada jasadiyahnya.
“Anak LDK itu kalau Syuro pakai hijab, mana mungkin bisa suka-sukaan!”
Ah, yang bener? Bukankah malah itu yang membuat penasaran? Ada saja beberapa
orang yang ‘jail’ bermain mata! (Astaghfirullah). Sekarang pernyataannya
adalah, anak LDK saja yang berusaha untuk menjaga masih ada aja yang jail,
apalagi di luar sana yang bebas bergaul dengan lawan jenis?
Dari LDK inilah aku belajar bahwa Virus Merah Jambu adalah musuh aktivis
dakwah, karena tidak sedikit aktivis dakwah yang berguguran karena virus yang
membunuh karakter ini! Ini adalah salah satu cara sederhana untuk menjaga diri.
Inget ya, LDK bukan ajang cari ikhwan atau akhwat yang baik buat jadi
teman hidup. LDK adalah wadah memperbaiki diri dan lingkungan sekitar, kalau
memang mendapatkan anak LDK juga, itu berarti bonus dari Allah (hehehe ^^). Kalau
soal VMJ anak LDK harus udah kebal! “Ah, daripada mikirin doi mending mikirin
umat!” Nah, ini keren banget. Luruskan niat, penuhi hati dengan cahaya iman. Percayalah
pada Allah Sang Maha Cinta yang mempersiapkan segala yang terbaik untuk hidup
kita.
Share the Post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Bahagia yang Tertahan

Saat kumulai menulis ini, baru memasuki Syawal kelima. Saat rasanya lelah badanku belum hilang setelah aksi Palestina bersama Serikat Pengemudi Daring (Speed) empat hari setelah

Read More »