Nek Sarti adalah seorang Kristen,suaminya yang telah tiada adalah tokoh
gereja yang ada di Manado. Nek Sarti tinggal disebuah rumah sederhana
yang ditinggalkan oleh anaknya yang sekarang sudah membuat keluarga baru
di kota Jakarta. Nek sarti sudah sangat tua,dia menghidupi dirinya
sendiri tanpa bantuan dari anaknya. Nek Sarti masih setia dengan agama
keristennya. Kehidupannya sekarang sangatlah beda dengan kehidupan
sebelumnya. Mencari uang dengan cara menjual jagung bakar setiap
malam,kadang kali nek Sarti membersihkan rumah-rumah tetangga.
Sudah hampir lima tahun,nek Sarti
tinggal sendiri tanpa pendamping,akhirnya dia berniat pergi ke Jakarta
menemui anaknya dan membuka lembaran baru untuk kehidupannya. Dia
percaya bahwa Tuhan selau melindung dan menjaganya.
tinggal sendiri tanpa pendamping,akhirnya dia berniat pergi ke Jakarta
menemui anaknya dan membuka lembaran baru untuk kehidupannya. Dia
percaya bahwa Tuhan selau melindung dan menjaganya.
***
Kehidupan di Jakarta sangatlah keras bagi seorang nenek tua renta. Berkeliling Jakarta untuk menemui sang anak.
Hari Minggu seperti biasa orang-orang
Kristen menjalani ritual ke Gereja,begitu pula nek Sarti dia datang ke
salah satu Gereja di Jakarta dan berharap bisa bertemu sang anak dengan
kehendak Tuhan.
Kristen menjalani ritual ke Gereja,begitu pula nek Sarti dia datang ke
salah satu Gereja di Jakarta dan berharap bisa bertemu sang anak dengan
kehendak Tuhan.
“Nek,dari mana asalmu?”seseorang menyapanya
“Saya dari Manado,saya ke Jakarta untuk mencari anak saya” jawab nek Sarti
“Di mana anak nene tinggal?”
“Saya tidak tau,yang jelas dia tinggal di Jakarta. Dia salah satu Pendeta di salah satu gereja besar di Jakarta.”
“Siapa anakmu nek?”
“Dia Carles Cristian”
“Carles Cristian?” muka sang wanita cantik itu memucat
“Kenapa kau nak? Ada apa denganmu?”
“Carles Cristian,dia nama suamiku. Dia dari Manado. Apakah kau ibunya?”
“Iya,s s saya ibu carles. Bisakah kau bantu aku untuk menemui dia?”
“gak mungkin kau ibu
Charles,penampilanmu sangatlah berbeda dengan seorang pejabat istri dari
tokoh besar Gereja. Lagi pula Carles bilang kau sudah meninggal?”
Charles,penampilanmu sangatlah berbeda dengan seorang pejabat istri dari
tokoh besar Gereja. Lagi pula Carles bilang kau sudah meninggal?”
“Apakah anakku seperti itu? Tega dia bilang sekeji itu!! Sekarang juga kau antarkan aku untuk menemui dia!”
***
Mobil melaju sangat hati-hati. Istri
Carles,Qween Crishistus dan supirnya terlihat sangat bertanya-tanya
dengan kehadiran nenek tua yang mengaku sebagai ibu Carles.
Carles,Qween Crishistus dan supirnya terlihat sangat bertanya-tanya
dengan kehadiran nenek tua yang mengaku sebagai ibu Carles.
“Apa kau benar istri Carles” nene angkat bicara saat Qween dan supirnya terdiam bisu.
“ya,kau tidak tau karna Carles
mengatakan kau sudah tiada dan tidak bisa menyaksikan pernikahan aku
dengan dia. Sekarang kau hadir misterius.”
mengatakan kau sudah tiada dan tidak bisa menyaksikan pernikahan aku
dengan dia. Sekarang kau hadir misterius.”
“Aku memang sudah mempunyai jodoh
untuk anakku. Tapi dia tidak mencintainya. Tapi aku sangat berharap dia
bisa menikah dengan perempuan itu. Carles kabur dari rumah. Delapan
tahun dia meninggalkanku,dua tahun setelah dia pergi ayahnya
meninggalkan dunia,semua diakibatkan Carles tidak pulang,suamiku sangat
khawatir dengan keadaannya. Pada saat saya ditinggal suami,ingin rasanya
pergi ke Jakarta untuk menemui Carles. Tapi pada saat itu saya tidak
mempunyai uang sepeserpun untuk pergi ke Jakarta.”
untuk anakku. Tapi dia tidak mencintainya. Tapi aku sangat berharap dia
bisa menikah dengan perempuan itu. Carles kabur dari rumah. Delapan
tahun dia meninggalkanku,dua tahun setelah dia pergi ayahnya
meninggalkan dunia,semua diakibatkan Carles tidak pulang,suamiku sangat
khawatir dengan keadaannya. Pada saat saya ditinggal suami,ingin rasanya
pergi ke Jakarta untuk menemui Carles. Tapi pada saat itu saya tidak
mempunyai uang sepeserpun untuk pergi ke Jakarta.”
Qween hanya terdiam mendengar kisah sang nenek yang juga ibu mertua.
Carles memang anak yang keras kepala.
***
Smpai di rumah mewah,Qween turun dari mobil hadiah yang dia peoleh dari Carles.
“Ini rumah kami” Qween mempersilahkan
kepada nenek tua yang renta. Hati Qween tidak percaya,sekaligus kecewa
dengan Carles suaminya.
kepada nenek tua yang renta. Hati Qween tidak percaya,sekaligus kecewa
dengan Carles suaminya.
Nek Sarti duduk di sofa yang empuk. Datang seorang pemuda dengan gagah.
“Sayang..aku pulang” Carles terkejut ketika melihat sosok nenek tua berada di rumahnya.
“Dia ibumu,Carles!!”
“Kau telah mengecewakan ibumu. Kau biarkan ibu tua renta ini hidup sendiri menjalani kehidupan di Jakarta yang keras baginya”
“Apa maksudmu Qween?”
“Aku ibumu Carles… aku ibumu. Enam
tahun kau tinggalkan aku sendiri di Manado. Ayahmu meninggalkanku
ketikau kau pergi.” Selang sang nenek bicara pada Carles.
tahun kau tinggalkan aku sendiri di Manado. Ayahmu meninggalkanku
ketikau kau pergi.” Selang sang nenek bicara pada Carles.
“Ibu?” Charles menatap Qween membuat dia agar percaya dengan perkataannya.
“Tapi istriku,kamu percaya denganku kan? Ibuku sudah tiada!”
Qween sudah percaya penuh dengan sang nenek sekaligur mertua dan ibu Carles.
“Bila kau tidak mempercayai ibumu ini. Biar aku yang pergi dari rumah!”
“Maafkan aku istriku,dia memang ibuku.
Sebenarnya aku merasa bersalah telah meniggalkannya. Aku kecewa
dengannya karna dia menjodohkan aku dengan wanita yang tidk aku cintai.
Perempuan itu yang telah membunuh sahabatku Syitri,dia membunuh Syitri
karna dia anggap Syitri kekasihku. Dia sangat mencintai aku dan selau
berharap aku menjadi suaminya. Dia mencari jalan yang salah. Dia
menghalalkan segara cara untuk mendapatkan cintaku.”
Sebenarnya aku merasa bersalah telah meniggalkannya. Aku kecewa
dengannya karna dia menjodohkan aku dengan wanita yang tidk aku cintai.
Perempuan itu yang telah membunuh sahabatku Syitri,dia membunuh Syitri
karna dia anggap Syitri kekasihku. Dia sangat mencintai aku dan selau
berharap aku menjadi suaminya. Dia mencari jalan yang salah. Dia
menghalalkan segara cara untuk mendapatkan cintaku.”
Air mata sang nenek menetas. Penuh dengan penyesalan
“Carles anakku,kaulah satu-satunya
yang aku punya di dunia ini. Kau sangatlah berharga. Maafkanlah ibumu
nak” nenek Sarti memohon penuh pada Carles.
yang aku punya di dunia ini. Kau sangatlah berharga. Maafkanlah ibumu
nak” nenek Sarti memohon penuh pada Carles.
***
Carles membawa neneknya ke suatu tempat. Rumah yang lumayan mewah bagi nenek seorang yang tinggal.
“Ibu,maafkan aku. Pasti kau mengerti
keadaanku sekarang. Apa yag aku jalani sekarang. Kau tinggal di sini
untuk sementara waktu. Uang untuk kehidupanmu akan aku kirim lewat
pesuruhku tiap bulan.”
keadaanku sekarang. Apa yag aku jalani sekarang. Kau tinggal di sini
untuk sementara waktu. Uang untuk kehidupanmu akan aku kirim lewat
pesuruhku tiap bulan.”
Nek Sarti tidak bisa menolak. Asalkan dia sudah bertemu anaknya dan mendapatkan kenyamanan tinggal di Jakarta.
***
“Ndok.. belikan gula di warung”
“Iya Umi..”
Eh,hay semua.. namaku Aisyah Az-Zahza. Bunga cantik satu-satunya yang dimiliki Ummi dan abi begitulah katanya.
Sudah hamir satu pecan ada tetangga
baru,tapi aku belum tau siapa penghuninya. Banyak yang bilang teroris
yang mau ngancurin komplek kami,tapi ada juga yang bilang dia nenek tua
yang dibuang anaknya.
baru,tapi aku belum tau siapa penghuninya. Banyak yang bilang teroris
yang mau ngancurin komplek kami,tapi ada juga yang bilang dia nenek tua
yang dibuang anaknya.
Hah.. tapi aku tidak percaya sebelum melihat yang asli dengan mata kepalaku sendiri.
Eit..aku lupa. Disuruh ummi beli gula.
Langkahku selau diperlahan kalau udah
ngelewatin rumah misterius siapa penghuninya. Baru kali ini aku melihat
di jendelanya ada seorang nenek tua yang batuk-batuk memegang sebuah
buku tebal.
ngelewatin rumah misterius siapa penghuninya. Baru kali ini aku melihat
di jendelanya ada seorang nenek tua yang batuk-batuk memegang sebuah
buku tebal.
Habis pulang beli gula aku lari secepat mungkin ke rumah. Jilbabku basah oleh keringat.
“Ummi,ini gulannya. Ummi aku liat ada nenek tua di dalam rumah dekat rumah Sintia”
“maksud kamu tetangga baru kita?”
“iya mi,aku liat nenek itu kaya baca buku tebel”
“Coba nani ummi kunjungin rumah itu sama ibu Sintia. Tidak anak juga ka nada tetangga baru belum dikunjungin?”
Aku hanya mengangguk yang masih merasakan cape ketika lari tadi.
***
“Ndok,tadi ummi ke rumah nenek tua itu. Namanya Sarti. Dia begitu ramah. Sepertinya dia berbeda agama dengan kita.”
“Apa agama nek Sarti mi?”
“Sepertinya Kristen”
“Kenapa ummi tau dia Kristen?”
“Ummi liat di rumahnya tergantung Salib besar,sekali. Di mejanya terdapat Injil”
“Trus mi,sifat nenek itu menerima ummi sama ibu Santia yang pake jilbab gimana?”
“Dia biasa saja. Orangnya ramah”
Oh.. jadi nenek itu nek Sarti? Wah,wah.. aku jadi penasaran. Apalagi dia Kristen,rada takut juga sih dengernya merinding.
***
“Anak cantik,mau kemana sayang?” pertama kalinya aku disapa nenek Sarti
“Saya,saya mau ke sekolah nek.” Jawabku ada perasaan takut plus gugup.
“Mari,nek..”
“Iya,sayang”
Wah,wah..ternyata benar kata Ummi,nek
Sarti ramah. Tapi bagai manapun aku baru kali ini disapa orang yang beda
agama. Aku serasa gimana… gitu. Padahl gak masalah sih,kalau
dipikir-pikir.
Sarti ramah. Tapi bagai manapun aku baru kali ini disapa orang yang beda
agama. Aku serasa gimana… gitu. Padahl gak masalah sih,kalau
dipikir-pikir.
***
Semenjak nek Sarti menyapaku,dia
sering sekali mengunjungi rumahku. Sepertinya dia tidak betah kalau
hidupnya tanpa ada campur tangan orang lain. Dia kesepian.
sering sekali mengunjungi rumahku. Sepertinya dia tidak betah kalau
hidupnya tanpa ada campur tangan orang lain. Dia kesepian.
“Bu Ros,terus terang,saya sering
mendengar anak ibu dan keluarga ini membaca lantunan Al-Qur’an. Hati
saya merasa tidak kesepian. Setelah saya berfikir panjang,saya
memutuskan untuk memeluk agama Islam.” Tekad nek Sarti untuk
meninggalkan agamanya yang selama enam puluh tiga tahun yang dia peluk.
mendengar anak ibu dan keluarga ini membaca lantunan Al-Qur’an. Hati
saya merasa tidak kesepian. Setelah saya berfikir panjang,saya
memutuskan untuk memeluk agama Islam.” Tekad nek Sarti untuk
meninggalkan agamanya yang selama enam puluh tiga tahun yang dia peluk.
“nenek bener mau masuk Islam? Saya
panggil Pak Ustad Buchory. Mungkin dia sedang mengajar ngaji di Masjid.
Tunggu sebentar” kata abi yang wajahnya tergambar penuh haru. Sebenarnya
tanpa pak ustad juga udah bisa. Cuma abi belum begitu faham
jadi,takutnya salah pengertian dipanggil aja pak ustad Buchory.
panggil Pak Ustad Buchory. Mungkin dia sedang mengajar ngaji di Masjid.
Tunggu sebentar” kata abi yang wajahnya tergambar penuh haru. Sebenarnya
tanpa pak ustad juga udah bisa. Cuma abi belum begitu faham
jadi,takutnya salah pengertian dipanggil aja pak ustad Buchory.
“Sebelumnya saya kasih sedikit
pemahaman. Rukun Islam ada lima perkara. Yang pertama
Syahadat,Shalat,Puasa,Zakat,naik haji bila mampu” kata pak ustad.
pemahaman. Rukun Islam ada lima perkara. Yang pertama
Syahadat,Shalat,Puasa,Zakat,naik haji bila mampu” kata pak ustad.
“Berarti sebelum saya masuk islam harus bersyadat”
Pak ustad tersenyum kecil yang meyakini.
“Mungkin nenek bisa mengikuti saya.”
Asyhaduallailaha illallah,Wa asyhadu anna Muhammadurasuliullah.
“Alhamdulillah,perasaan saya menjadi damai,tentram,tidak merasa sendiri”
“Ya nek,soalnya Allah udah masuk ke hati
nenek. insyaAllah,nenek selalu ditemani Allah. Sehabis Syahadat shalat
nek,bentar lagi isya. Nanti kita shalat bareng nek” kataku belaga sok
tahu.(hehehe..memang begitukan?)
nenek. insyaAllah,nenek selalu ditemani Allah. Sehabis Syahadat shalat
nek,bentar lagi isya. Nanti kita shalat bareng nek” kataku belaga sok
tahu.(hehehe..memang begitukan?)
***
Keluargaku menjadi saksi kemusliman
nek Sarti. Nek Sarti berusaha untuk mengenakan jilbab. Hari demi hari
aku jalani,dan nek Surti banyak menghabiskan waktunya dengan belajar
Al-Qur’an dan memperdalam Islam.
nek Sarti. Nek Sarti berusaha untuk mengenakan jilbab. Hari demi hari
aku jalani,dan nek Surti banyak menghabiskan waktunya dengan belajar
Al-Qur’an dan memperdalam Islam.
Suatu hari,tidak biasanya nek Surti
tidak menjalankan aktivitasnya lari pagi dan menyapu halaman. Ummi
memasak sup daging untuk nek Surti. Ummi silaturrahi ke rumah nek Surti.
Awalnya ummi kira nek Surti sedang tertidur,pintu rumahnya tidak
terkunci,tanp disengaja pintu kayu terbuka,ummi masuk. Melihat nek Surti
tertidur pulas. Salib yang awalnya digantung di tembok,oleh nek Surti
disimpan dibawah yang tak tau akan diapakan lagi selanjutnya. Ummi
melihat aliran darah dari mulut nek Surti. Darah itu terlihat oleh ummi
karna alirannya membasahi salib nek Surti yang ummi lihat di bawah.
tidak menjalankan aktivitasnya lari pagi dan menyapu halaman. Ummi
memasak sup daging untuk nek Surti. Ummi silaturrahi ke rumah nek Surti.
Awalnya ummi kira nek Surti sedang tertidur,pintu rumahnya tidak
terkunci,tanp disengaja pintu kayu terbuka,ummi masuk. Melihat nek Surti
tertidur pulas. Salib yang awalnya digantung di tembok,oleh nek Surti
disimpan dibawah yang tak tau akan diapakan lagi selanjutnya. Ummi
melihat aliran darah dari mulut nek Surti. Darah itu terlihat oleh ummi
karna alirannya membasahi salib nek Surti yang ummi lihat di bawah.
“Astaghfirullah… nak Surti….” Ummi teriak menyaksikan yang sangat tragis yang menimpa nek Surti.
Allah menakdirkan nek Surti untuk
mengakhiri kehidupannya di dunia. Allah memanggil nek Surti agar dia
bisa istirahat dengan tenang.
mengakhiri kehidupannya di dunia. Allah memanggil nek Surti agar dia
bisa istirahat dengan tenang.
***
Aku baru saja pulang sekolah,melihat
kerumunan orang yang berada di rumah nek Surti. Bergegas aku lanfsung
menghampiri abi yang sedang sibuk berbincang dengan pak ustad Buchory.
kerumunan orang yang berada di rumah nek Surti. Bergegas aku lanfsung
menghampiri abi yang sedang sibuk berbincang dengan pak ustad Buchory.
“Bi,ada apa ini?”
“Nek Surti ndok.. nek Surti meninggal”
“Innanillahi.. nek Surti!!”
Aku lari ke tempat ummi mengurusi jenazah
nek Surti. Ummi langsung memelukku. Dia mencium keningku,sambil member
saputangan dengan sepucuk surat.
nek Surti. Ummi langsung memelukku. Dia mencium keningku,sambil member
saputangan dengan sepucuk surat.
Untuk gadis cantik,tetanggaku.
Hatimu begitu mulia cu,berkat dirimu
hidupku lebih berarti. Simpan sapu tangan ini untuk kenang-kenanganku
untukmu,Aisyah Az-Zahra.
hidupku lebih berarti. Simpan sapu tangan ini untuk kenang-kenanganku
untukmu,Aisyah Az-Zahra.
Hatiku berdo’a. ya Allah.. berilah nek Surti tempat yang layak di sisiMu. Terimalah keIslamannya. Terimalah amal ibadahnya.
Nek surti,terimakasih saputangan indahmu.