Hi! I'am
Sarah Muthiah; an

Writer &

Mindfulness dalam Ujian Hidup, Gimana Caranya?

Kenapa sih, Allah kasih ujian ke manusia? Untuk menjawab pertanyaannya, yuk kita cari tahu dulu sıfat-sifat ujian biar kita bisa mindfulness dalam menyikapinya. Setidaknya ada tiga nih teman-teman. Kita bahas, ya. Gimana sama ketiga poin di atas? Langsung bercermin ke diri sendiri, sih ya. Sejauh hidup di dunia dengan segala

Read More »

Tugas Menyampaikan Pesan dari Allah

Kalau Allah Kasih kesempatan buat mengisi acara, artınya Allah ingin aku banyak belajar lagi dan sebagai ajang pecutan aku untuk memantaskan diri dengan tema-tema yang terkait. Misalkan di akhir Januari lalu aku mengisi di acara kemuslimahan yang membahas bagaimana peran perempuan di era digital. Aku baca buku Buya Hamka tentang

Read More »

Perempuan Bisa Jadi ‘Orang Masyarakat’

Di zaman jahiliyah, perempuan dalam kehinaan. Jangankan kesempatan buat belajar, buat punya kehidupan aja gak bisa. Dalam Al-Quran surat An-Nahl: 58-59 Allah mendeskripsikan kondisi perempuan di Makkah sebelum datangnya Islam. Ada tiga poin yang aku coba simpulkan. Pertama, orang tua di masa jahiliyah merasa malu dan murka terhadap anak perempuan.

Read More »

Masa yang Menakutkan

Kenyataan ini, kawan. Mungkin sulit diterima. “Kenapa aku berada di masa yang menakutkan?” Bukankah begitu hatimu berbisik? Tapi inilah yang harus kita hadapi. Mau tak mau, suka tidak suka. Kita umat yang besar. Berada di titik hidup dengan nikmatnya Islam sekarang adalah hasil perjuangan Rasulullah, para sahabat, dan orang salih.

Read More »

Bakar Semangat di Hassan bin Tsabit Summit

Assalamualaikum, teman-teman! Gimana kabar di awal tahun? Ada yang lagi semangat-semangatnya, ya dengan resolusi yang baru disusun buat 2024!  Sebelum jauh menjalani tahun baru, aku mau berbagi hasil dari menghadiri kegiatan Hassan bin Tsabit Summit sebagai salah satu perwakilan Baik Berisik, ya. Siapa tau, ada yang mau revisi resolusi jadi

Read More »

Gaza Makin Mencekam

Setelah tak ada lagi ruang privasi, kami tersebar mengungsi. Di dalam tenda, kami berdesakkan. Di sisa rerentuhan ada harap perlidungan. Situasinya kini semakin mencekam. Tenda pengungsian diterpa hujan berkepanjangan. Kami hanya bisa saling menghangatkan lewat pelukan. Lalu sibuk menadah air hujan yang tak tertahan oleh tenda pengungsian. “Kami kedinginan”

Read More »