Essai

v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}

Normal
0
false

false
false
false

IN
X-NONE
AR-SA

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
table.MsoTableGrid
{mso-style-name:”Table Grid”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-priority:59;
mso-style-unhide:no;
border:solid windowtext 1.0pt;
mso-border-alt:solid windowtext .5pt;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-border-insideh:.5pt solid windowtext;
mso-border-insidev:.5pt solid windowtext;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

KAUTSAR
(KAMUS, GOES TO SCHOOL, GEMAR) :
UPAYA
MEMBANGUN MUSLIMAH SADAR BERJILBAB
(KAJIAN
IMPLEMENTATIF SPJ (SOLIDARITAS PEDULI JILBAB) BOGOR)
SARAH MUTHIAH WIDAD
11150162000022
UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENDAHULUAN
            Pembahasan mengenai perkembangan
jilbab di Indonesia sangat menarik untuk dibahas, karena jilbab memiliki cerita
revolusi yang dialami muslimah Indonesia. Pada tahun 90-an jilbab menjadi hal
yang tabu,  beberapa pengalaman yang
didapatkan dari wawancara mengenai kondisi muslimah saat itu yang dianggap teroris
dengan stigma menyembunyikan racun atau bom di balik khimar panjang. Tantangan
muslimah dalam berjilbab di lingkungan sekolah yang berurusan dengan pihak kepala
sekolah, berurusan dengan kepolisian, pemaksaan pelepasan hijab di tempat
kerja, larangan dari keluarga, sampai mendapatkan ancaman pembakaran jilbab
karena dalih akan sulit mendapatkan pekerjaan dengan berjilbab.
            Disekitar
tahun 2012 jilbab berkembang pesat sehingga menjadi trend muslimah.
Perusahaan busana  muslimah dengan jilbab
stylish, karena perkembangan  globalisasi, mode pemakaian jilbab
wanita muslimah di Indonesia terkontaminasi dengan unsur kebarat-baratan;
memakai jilbab tetapi tidak menutupi dada, pakaiannya ketat, kain yang
dipakainya transparan, atau bahkan bajunya masih menampakkan aurat tubuh yang
lain. Gencarnya propaganda tentang mode pakaian dan perhiasan ini bermula dari
budaya Barat yang tidak memiliki aturan yang mengikat dan mengatur dalam
kehidupan bermasyarakat (Anwar Jundi, 1993: 72). Sungguh ironis memang jika
kita merenungi akan hal tersebut. Sehingga, diperlukan adanya suatu upaya nyata
dalam aspek menyadarkan para muslimah untuk berjilbab sesuai dengan tuntunan
syari’at islam.
Oleh sebab itu, dalam karya
tulis ini akan membahas mengenai  implementasi
KAUTSAR (Kamus, Goes To School,
Gemar) dengan kajian implementatif Solidaritas Peduli Jilbab Bogor sebagai
upaya membangun muslimah sadar berjilbab. Metode yang digunakan penulis adalah
metode wawancara dan observasi yang merupakan data primer, serta metode studi
pustaka yang merupakan data sekunder.
PEMBAHASAN
Urgensi
Berjilbab Perspektif Islam
Allah telah menjelaskan secara rinci mengenai jilbab
bagi muslimah
sebagaimana yang terkandung dalam Al-Qur’an surat Al-ahzab
ayat 59;
Islam
mewajibkan bagi setiap
muslimah untuk senantiasa mengenakan
busana muslimah yang menutup seluruh auratnya, kecuali telapak tangan dan muka
(Anwar Jundi, 1993: 72). Allah sangat memperhatikan keselamatan bagi wanita muslimah,
karena dalam Islam diatur mengenai tatanan yang patut dilaksanakan. Berhubungan
dengan Q.S.Al-Ahzab: 59, bahwa budak wanita termasuk yang dikucilkan. Ia tidak
perlu mengenakan penutup di hadapan laki-laki yang bukan muhrim, dan
bila mengenakan pakaian luar, ia tidak mengenakannya sampai menutupi rambutnya.
Ayat ini diturunkan agar mereka mengenakan penutup sehingga mereka akan
dikenali, dan supaya kelompok munafik yang berpenyakit di dalam hatinya tidak
mengganggu mereka. (Murtadha Muthahhari, 1995: 172).
Ibnu Hazm rahimahullah mengatakan, “Jilbab menurut bahasa Arab
yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pakaian
yang menutupi seluruh badan, bukan hanya sebagiannya.”
Sedangkan Ibnu
Katsir mengatakan, “Jilbab adalah semacam selendang yang dikenakan di atas
khimar yang sekarang ini sama fungsinya seperti izar (kain penutup).”
 
(Muhammad Al-Bahi,
1990: 67-68).
Tinjauan SPJ (Solidaritas
Peduli Jilbab) Bogor
Berangkat dari berbagai permasalahan yang dihadapi
oleh kebanyakan muslimah di Indonesia mengenai jilbab, maka pada tanggal 5 Mei
2012 salah seorang muslimah Indonesia terinspirasi dari hadis Nabi Muhammad, ”sebaik-baiknya
manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain” maka Amalia Dian Ramadhini tergerakkan
hatinya untuk membuat sebuah komunitas yang
memiliki satu misi, yaitu
membumikan jilbab syar’i dengan slogan Beauty Inside, Syar’i Outside
yang tersebar dibeberapa wilayah Indonesia. Bogor menjadi salah satunya,  kegiatannya berpusat di Masjid Raya Bogor atau
yang sering disingkat Mesra.
KAUTSAR (KAMUS, GOES To SCHOOL, GEMAR) : Upaya Membangun
Muslimah Sadar Berjilbab
KAMUS
(Kajian Muslimah)
      Pada
kajian ini terdapat dua target yang dituju, yaitu  internal pengurus Solidaritas Peduli Jilbab
dan  masyarakat umum, terutama bagi para
muslimah yang berdomisili di Bogor. Kajian internal pengurus biasanya membahas
mengenai strategi dakwah SPJ (Solidaritas Peduli Jilbab) Bogor dan meningkatkan
kualitas bagi para pengurus untuk tetap solid pada misi dakwah yang ingin
dicapai dengan melakukan kunjungan silaturahim tanpa menghilangkan unsur
menuntut ilmu  untuk meningkatkan
kualitas  anggota SPJ Bogor. Contoh tema
yang dibahas dalam kajin internal adalah “Peran Muslimah dalam Membangun
Peradaban dalam Mencetak Generasi Islam” dan “Bersyukur Dilahirkan dan Menjadi
Muslimah”.
Kajian
Muslimah yang ditujukan untuk masyarakat umum adalah tujuan utama. Memberikan
motivasi kepada muslimah  agar tidak ragu
berjilbab syar’i dan istiqomah pada jalan kebaikan. Diantara kajian tersebut
adalah  Pentingnya Jilbab Syar’i, MAWADDAH
(kajian pra nikah), dan KASHMIRA singkatan dari Kajian Muslimah Ramadhan yang
rutin dilaksanakan pada bulan Ramadhan.
GOES
TO SCHOOL
Definisi
dari program Goes To School adalah
langkah pengurus SPJ Bogor mengunjungi sekolah atau universitas yang berada di
wilayah Bogor dalam mensosialisasikan hijab syar’i. Pada program inilah tim SPJ
mendapatkan keluhan-keluhan dari para muslimah yang menghadapi tantangan dalam
berjilbab syar’i yang mereka dapatkan dari orang tua, masyarakat, maupun teman
bergaul. Pada program Goes To School,
SPJ Bogor berupaya untuk meningkatkan kepercayaan diri pemuda muslimah untuk
menjalankan kewajiban yang Allah perintahkan tanpa sedikitpun alasan dalam
menggunakan jilbab syar’i. Universitas yang telah dikunjungi oleh tim SPJ Bogor
adalah Kampus Educare Bogor yang dalam kegiatannya adalah penyampaian materi  tentang belajar dari para muslimah yang
menginspirasi . Dalam pembahasan tersebut diberikan paparan bahwa muslimah yang
terpandang, kaya, cantik, terkenal, sexy adalah anugerah yang Allah berikan
terlebih jika pada seorang akhwat (perempuan muslimah). Namun hal
tersebut bisa mencelakakan kita jika tidak digunakan dengan sebaik-baiknya.
GEMAR
(Gerakan Menutup Aurat)
Aksi
ini serentak dilakukan di beberapa wilayah Indonesia seperti Jakarta, Bandung,
Semarang, Malang, Pekan Baru, Aceh, Riau, Jayapura dan yang lainnya. Terdapat
sekitar 32 titik wilayah pelaksanaan aksi Gemar yang tersebar di seluruh
Indonesia. Tidak hanya memberikan edukasi kepada para muslimah tetapi juga
kepada para laki-laki muslim yang patut untuk menutup aurat, maka aksi gemar
ini dihadiri oleh para muslim dan muslimah yang mayoritas adalah pelajar dan
mahasiswa. Acara ini mengusung tema Gemar For Humanity, sebagai upaya
untuk mengajak dan memberikan edukasi berjilbab syar’i kepada masyarakat, serta
peduli terhadap sesama muslim yang sulit menutup aurat akibat bencana atau
diskriminasi.
Jakarta
menjadi tuan rumah aksi GEMAR beberapa kota; Bogor, Depok, dan Bekasi. Pada
acara GEMAR di Jakarta menghadirkan berbagai kegiatan, seperti longmarch,
orasi dari tokoh masyarakat hingga beberapa perwakilan komunitas. Kemudian juga
ada penampilan seni yang meliputi teatrikal, pembacaan puisi, dan musik islami,
diakhiri dengan Deklarasi Menutup Aurat yang dibacakan oleh Koordinator Pusat SPJ
(Solidaritas Peduli Jilbab), Amalia Dian Ramadhini.
SPJ
Bogor ikut berpartisipasi mengikuti serangkaian acara GEMAR dengan memberikan
kontribusi pakaian-pakain untuk muslimah; khimar,rok,gamis, dan baju
atasan panjang yang nantinya akan digabung dengan donasi dari berbagai donatur
untuk diberikan pada masyarakat sekitar aksi GEMAR yang berada di wilayah car
free day
Jakarta Pusat.
KESIMPULAN
Penjelasan di atas
merupakan telaah atas memprihatinkannya masalah muslimah yang tidak
berjilbab  serta muslimah yang berjilbab
tetapi tidak sesuai dengan tuntunan syariat islam . KAUTSAR (Kamus, Goes To School, Gemar) merupakan
konsepsi yang digagas penulis sebagai upaya membangun kesadaran muslimah untuk
berjilbab serta sesuai dengan tuntunan syariat islam tersebut
.
Komunitas SPJ memberikan gambaran bahwa muslimah yang berhijab syar’i tidak eksklusif,
menunjukkan keramahan, sehingga objek dakwah dapat tertarik dan merasa nyaman
dalam menumbuhkan kemauan, kesadaran, dan keberanian dalam berhijrah untuk menjadi
muslimah kaffah.
Diharapkan
SPJ Bogor semakin solid dengan gerakan-gerakan yang semakin bermanfaat secara
berkesinambungan. Melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah setempat agar
lebih banyak muslimah yang teredukasi mengenai identitasnya dan agar dakwah SPJ
Bogor lebih diterima dan dicontoh oleh masyarakat di Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Bahi,
Muhammad. 1990. Langkah Wanita Islam Masa Kini. Diterjemahkan oleh:
Fathurrahman. Jakarta : Gema Insani Press
Jundi,
Anwari. 1993. Gelombang Tantangan Muslimah. Diterjemahkan oleh: Ahsin
Wijaya dan Ahmad Hakim. Solo : CV. Mustaka Mantik
Muthahhari,
Murtadha. 1995. Gaya Hidup Wanita Musliam. Diterjemahkan oleh: Agus
Efendi dan Alawiyah Abdurrahman. Bandung : Penerbit Mizan

                        

 

                                                                                                                                                          

                                                                       

 

                                                     
                                                                                     

Share the Post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Bahagia yang Tertahan

Saat kumulai menulis ini, baru memasuki Syawal kelima. Saat rasanya lelah badanku belum hilang setelah aksi Palestina bersama Serikat Pengemudi Daring (Speed) empat hari setelah

Read More »