Hal yang menjadi tabu bagi sarah memang..
tapi entah kenapa impian yang dahulu pernah menjadi ambisi kini menjadi abu
bukan berarti kertas yang dibakar lalu menjadi abu, tapi lembaran-lembaran impian saat itu menjadi kenangan dan pembelajaran.
bahkan sekarang sarah sadar, impian yang dahulu pernah terpatri lebih berorientasi pada keduniaan.
jika dipikir ulang, hal itu akan semakin sarah merasa hebat dan jatuhnya pada kesombongan. innalillahi.. tapi alhamdulillah sarah tersadarkan oleh berbagai hal.
First, keadaan kondisi pergaulan remaja saat ini yang jauh semakin ekstrem, seakan hijab antara akhwat dan ikhwan semakin luntur. jarak pergaulannya, tatapan mata, bahkan soal hati.
Second, kondisi keluarga yang membutuhkan sosok Hafidz Al-Qur’an dan ada faktor keluarga yang memang tidak bisa dipublikasikan.
Third, urusan dunia dan akhirat memang harus diseimbangkan. tapi jauh lebih baik adalah kehidupan akhirat. jadi lebih baik mengutamakan kehidupan akhirat dengan terus menghafal al-Qur’an, memperdalam ilmu-ilmu agama, dan kembalilah pada relung curahan hati pada Alloh,
sebenarnya masih banyak alasan-alasan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang jelas dengan kondisi Indonesia yang semakin buruk dan dirasa perlu orang-orang yang menjadi hafidz dan hafidzoh. insyaallah allah mudahkan bagi siapa saja yang memelihara Al-Qur’an.
Dan tidak hanya impian yang diubah setelah lulus Aliyah ini, bahkan dunia. bukan berarti aku hilang dari dunia dan beralih pada dunia maya atau dunia gaib, hehe. yang dimaksudkan dari berpindahnya dunia ini adalah pergaulan,pemahaman yang melingkup salah satunya adalah pakaian. ini adalah hal tersulit bagi sarah untuk menjalaninya, hal yang lumrah jika adanya perubahan banyak orang yang seakan mencekan untuk menghalangi perubahan sarah. bukan perubahan yang negatif ko, insyAllah positif. lagi pula dari perubahan nanti yang sarah takutkan adalah gunjingan-gunjingan dari orang-orang terdekat sarah. Well.. walaupun seperti itu aku ingat nasihat dari salah satu sahabat SD sarah yang Alhamdulillah sudah menjadi seorang penghafal Al-Qur’an. bahwa nilai manusia belum tentu sama dengan nilai di mata Allah.. jka manusia mengganggap buruk sesuatu, belum tentu di mata Allah itu buruk dan dia juga menegaskan bahwa hidup memang seperti ini, yang sulit adalah Istiqomah.
Bagaimanapun nanti, sarah hanya mengharapkan yang terbaik dari Allah, Allah akan ada selalu berasa orang-orang yang sabar. seperti sekarang ini yang sabar untuk menjadi seorang yang dewasa!!
Allah.. hanya Ridho Mu yang Sarah harapkan saat ini dan nanti :’)