Penyuluhan Masyarakat Desa Tajurhalang bersama Eco Business Indonesia

Hallo UINers! Tahukah kamu, tujuh keajaiban dunia kini bertambah menjadi delapan, lho.  Apa ya, kira-kira?

UINers, kejaiban terbaru adalah tumpukan sampah di Indonesia sebesar 185 candi Borobudur pertahunnya. Wah, bisa ya sebanyak itu?  Lalu, jalan keluar apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi permasalahn tersebut?

Baiklah, aku akan berbagi cerita tentang Kelompok Kuliah Kerja Nyata Paku Jajar 132 yang pada hari Jumat, 3 Agustus 2018 menyelenggarakan Penyuluhan Pemerdayaan Masyarakat oleh Kak Edy Fajar Prasetyo, alumni Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta.

Kak Edy Fajar Prasetyo adalah founder Eco Business Indonesia. Hastag besar dari Eco Buisness Indonesia yang disingkat EBI ini adalah #SAMPAH; Selalu Akan Mudah Pabila Ada Harapan. Nah, oleh sebab itu, Kak Edy bersama tim Ebi memberikan harapan kepada banyak masyarakat Indonesia bahwa sampah dapat memberikan berkah.

Saat KKN, tim Ebi memiliki program Ekspedisi Bakti Indonesia yang diperuntukkan bagi teman-teman yang melakukan pengabdian di masyarakat. Program ini sudah berjalan tiga tahun khususnya membantu teman-teman mahasiswa yang menjalani Kuliah Kerja Nyata. “Ada beberapa kampus yang masuk. Tidak hanya kampus UIN jakarta. Ada kampus dari Jabodetaek, Purwakerto, hingga Bali.” Ujar Kak Edy.

Di Desa Tajurhalang, penyuluhan kami diramaikan oleh ibu-ibu rumah tangga yang sangat antusias. Mereka diberikan informasi mengenai pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki, terutama sampah yang mampu dijadikan sumber penghasilan.

Ibu-ibu diajak untuk membuat kerajinan tangan dari sampah pelastik yang biasa dijual  seharga 5.000 rupiah.

Nah, Kak Edy pun menceritakan produk yang telah tim Ebi hasilkan dari sampah plastik dan mendapatkan hasil yang berlimpah. Hasil sampah yang disulap menjadi dompet yang memerlukan 60-70 sampah plastik jika dijual seharga 70-100 ribu rupiah. Kemudian, yang lebih inovatif adalah karikatur dari sampah pelastik yang hanya bermodalkan 30.000 rupiah untuk frame yang jika dirupiahkan sebesar  1,5 juta rupiah. Keren, bukan?

Kak Edy mewakili Ebi dengan program Ekspedi Bakti Indoensia berharap agar mahasiswa yang telah melakukan kegiatan dapat lebih memberikan informasi dan pengalaman kepada masyarakat yang kemudian dapat diterapkan dilingkungan. “Semoga berhasil. Tujan KKN adalah untuk mengabdi kepada masyarakat.” Tutup Kak Edy

Bagi teman-teman yang mau mengetahui lebih banyak tentang Economi Buisness Indonesia,bisa mengunjungi website www.ebibag.com atau di instagram @ebi_bag.
Sampai jumpa di ceritaku selanjutnya!

Share the Post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Bahagia yang Tertahan

Saat kumulai menulis ini, baru memasuki Syawal kelima. Saat rasanya lelah badanku belum hilang setelah aksi Palestina bersama Serikat Pengemudi Daring (Speed) empat hari setelah

Read More »