Yang sering menggunakan kata ‘kan’ dalam setiap pertanyaan itu merupakan harapan besar nan positif pada pertanyaannya. Sebagai tanda pengharapan pada sebuah keyakinan bahwa yang dimaksud adalah benar. “Kamu suka makan kan?” tanpa ragu bilang “Ya”.
Coba dengan teliti kita pelajari dua pertanyaan di bawah :
1. Kamu ikut ya ?
2. Kamu ikut kan ?
Nah, dari dua pertanyaan di atas yang paling berselera untuk menjawab positif dengan tegas adalah pertanyaan ke-dua. “Kamu ikut kan?” seolah meyakinkan bahwa yang diajak akan menjawab “iya”. Dibanding pertanyaan ke-satu. “Kamu ikut ya ?” pasti keseringan orang mikir-mikir dulu. “Ikut ga yaaa”.
Tapi beda lagi dengan halnya pertanyaan “Kamu sayang aku kan?” nah kalau ini jangan pake “kan” karena ada peluang bakal sakit hati, atau dianggap ke PD-an, hihihi. Gini aja : “Kamu sayang aku ga?” (aaaihh abaikaaan.. error connected.. @#$%^&*&^^%%$#%^^^%$@$%)